Ilmuwan Temukan Ekosistem Tersembunyi di Dasar Laut, Ini Penampakannya

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Ekosistem Tersembunyi di Dasar Laut, Ini Penampakannya

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 12 Agu 2023 15:00 WIB
Seekor belut berenang di dekat menara cacing tabung di Tica Vent di East Pacific Rise pada kedalaman 8.200 kaki
Seekor belut berenang di dekat menara cacing tabung di Tica Vent di East Pacific Rise pada kedalaman 8.200 kaki Foto: ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
Jakarta -

Sebuah ekosistem baru telah ditemukan di rongga vulkanik di bawah lubang hidrotermal gunung berapi bawah laut di East Pacific Rise, Amerika Tengah. Ekspedisi ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Schmidt Ocean Institute (SOI) menggunakan kapal riset Falkor (Too).

Dipimpin oleh ahli ekologi Dr. Monika Bright dari University of Vienna dengan tim sains internasional dari Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Prancis, Kosta Rika, dan Slovenia, ekspedisi selama 30 hari ini mengungkap penampakan ekosistem dasar laut tersembunyi.

Bright mengatakan untuk pertama kalinya kehidupan hewan ditemukan di bawah permukaan lubang hidrotermal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan ini menambah dimensi baru pada lubang hidrotermal dan menunjukkan bahwa ada habitat hewan di bawah dasar laut. Hewan-hewan tersebut antara lain cacing, siput, dan bakteri kemosintetik yang hidup di air bersuhu 75 derajat Fahrenheit (25 derajat Celcius).

"Pemahaman kami tentang kehidupan hewan di lubang hidrotermal laut dalam telah berkembang pesat dengan penemuan ini," kata Bright, dilansir dari situs Schmidt Ocean Institute, Sabtu (12/8/2023).

ADVERTISEMENT

Penemuan Hewan Ventilasi

Tak hanya hewan biasa, para ilmuwan berhasil menemukan keberadaan hewan ventilasi, seperti cacing tabung yang berjalan di bawah dasar laut melalui cairan ventilasi untuk menghuni habitat baru. Cacing tabung adalah salah satu hewan yang hidup di dasar lubang hidrotermal.

Bright memprediksi bahwa cacing tabung melakukan perjalanan tersebut untuk kemudian menciptakan komunitas hidrotermal baru. Ia dan tim memastikan bahwa larva cacing tabung dapat menetap dan hidup di bawah dasar laut

"Ada dua habitat ventilasi dinamis. Ventilasi hewan di atas dan di bawah permukaan berkembang bersama secara serempak, bergantung pada cairan ventilasi dari bawah dan oksigen dalam air laut dari atas," kata Bright.

Ekspedisi Perdana di Lubang Hidrotermal

Menurut Direktur Eksekutif SOI, Dr. Jyotika Virmani, ekspedisi penelusuran ekosistem di lubang hidrotermal ini adalah yang pertama dilakukan. Sejauh ini, para ilmuwan lebih berfokus pada pengamatan terhadap hewan yang hidup di rongga bawah tanah atau hewan yang hidup di pasir dan lumpur.

"Penemuan ekosistem baru yang benar-benar luar biasa ini, tersembunyi di bawah ekosistem lain, memberikan bukti baru bahwa kehidupan ada di tempat yang luar biasa," tutur Virmani.

Keberadaan ekosistem di lubang hidrotermal ini tak hanya menarik perhatian dari ilmuwan namun juga seniman. Hooper Schneider, seniman yang berbasis di LA berencana melakukan penelitian artistik terhadap ekosistem tersebut, kemudian akan mengabadikan hasilnya lewat pameran.

"Saya akan selamanya tersihir oleh kehidupan yang gelap. Ekosistem laut dalam yang tak bercahaya sangat penting untuk memahami fajar ekstrofilik planet bumi," ungkap Schneider.




(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads