Benarkah Megalodon Masih Berkeliaran di Bumi? Ini Faktanya

ADVERTISEMENT

Benarkah Megalodon Masih Berkeliaran di Bumi? Ini Faktanya

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 12 Agu 2023 09:00 WIB
Megalodon
Foto: Deeper Blue/Megalodon
Jakarta -

Siapa yang tidak tahu tentang monster laut dalam bernama megalodon? hewan purba satu ini selalu menarik perhatian hingga menjadi bintang dalam Film Meg 1 ataupun Meg 2 yang baru rilis di bulan Agustus 2023 ini.

Sejak peluncuran film tersebut, banyak desas desus tentang keberadaan megalodon yang disebarkan sejumlah video di TikTok maupun YouTube. Tapi bukankah hal tersebut? Begini faktanya.

Megalodon Sudah Punah

Dikutip melalui CNBC Indonesia, seorang mahasiswa doktoral Universitas Swansea, Jack Cooper memastikan bila spesies hiu raksasa tersebut sudah punah. Hewan dengan nama ilmiah Otodus megalodon itu memang pernah hidup di lautan pada 20 juta hingga 3,6 juta tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bila disebut masih hidup saat ini, Jack menyatakan hal tersebut hanyalah omong kosong karena tidak ada bukti yang kredibel.

"Setiap klaim bahwa megalodon berpotensi ada di wilayah laut yang belum dijelajahi adalah omong kosong berdasarkan bukti yang kredibel," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Jack mengungkapkan bila megalodon masih hidup rantai makanan yang ada di lautan akan berubah. Hiu raksasa itu akan menjadi predator puncak tertinggi bukan paus.

Paus adalah salah satu mangsa utama megalodon. Fakta bila paus saat ini masih banyak di lautan memperkuat bila predator yang memangsanya memang sudah punah.

"Beberapa mamalia laut terbesar saat ini seperti paus biru hanya berevolusi setelah megalodon punah. Jadi, jaring makanan modern sebagian terbentuk karena megalodon yang sudah tidak ada," tambah Jack Cooper.

Emma Bernard, kurasi koleksi fosil ikan di Natural History Museum juga membantah dengan keras terhadap keberadaan megalodon di Bumi saat ini.

"TIDAK. Hewan ini jelas (sudah) tidak hidup di lautan dalam," ujar Emma, dikutip dari situs Natural History Museum (NHM).

Menurutnya, jika hewan sebesar megalodon masih hidup di lautan, para ilmuwan dan manusia di muka Bumi saat ini pasti akan mengetahuinya. Ketika memangsa, hiu akan meninggalkan bekas gigitan pada hewan laut besar lainnya.

Terlebih hiu bisa kehilangan satu set gigi setiap satu hingga dua minggu tergantung dengan apa yang mereka makan. Dengan demikian, gigi hiu apalagi megalodon bisa terdeteksi karena berserakan di dasar laut.

Terakhir, Emma menjelaskan bila megalodon tidak akan mampu bertahan hidup di perairan dalam yang dingin. Sehingga ia akan berpindah ke air hangat dan akan terlihat oleh manusia.

Megalodon di Palung Mariana

Kemungkinan lain tentang kehadiran megalodon kembali dibantah Jack Cooper. Memang para ilmuwan masih banyak mempelajari sejumlah wilayah lautan terdalam misterius yang belum terpetakan, seperti Palung Mariana dengan kedalaman 10.935 meter.

Namun, megalodon tak mungkin di sana karena lingkungan tersebut tak banyak mangsa. Palung Mariana merupakan tempat tinggal bagi kehidupan makhluk kecil, sementara megalodon butuh mangsa dengan ukuran besar.

"Kami menemukan hiu laut di Palung Mariana dan tidak ada yang mendekati ukuran raksasa 20 meter. Karena megalodon kemungkinan mencari mangsa berukuran besar, hewan kecil tidak menjadi sumber makanan yang tepat," ungkapnya.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads