Kita tahu bahwa usia Bumi sudah tua. Ada banyak perubahan terutama yang mengarah ke hal buruk. Mulai dari penipisan paru-paru Bumi hingga eksploitasi alam yang semakin parah. Tapi sebenarnya, berapa usia Bumi saat ini?
Secara khusus, untuk menghitung usia Bumi bisa menggunakan penanggalan usia radiometrik. Ilmuwan telah memperkirakan Bumi berumur 4,54 miliar tahun atau kurang lebih 50 juta tahun.
Usia tersebut di bawah separuh usia Galaksi Bima Sakti yang sekitar 11-13 miliar tahun dan sekitar sepertiga usia Alam Semesta (10-15 miliar tahun), sebagaimana dikutip dari laman BBC Science Focus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Separah Apa Kita Sudah Merusak Bumi? |
Bagaimana Cara Ilmuwan Menghitung Usia Bumi?
Dengan metode penanggalan radiometrik, para peneliti bisa mengukur kapan terakhir kali batuan yang diberi tanggal dilelehkan atau cukup terganggu untuk mengubah unsur radioaktifnya.
Selama 400 tahun terakhir, para ilmuwan telah melakukan beberapa upaya untuk menentukan usia planet Bumi. Mereka telah mencoba memprediksi usia berdasarkan perubahan permukaan laut, waktu yang dibutuhkan Bumi atau Matahari untuk mendingin hingga mencapai suhu dan salinitas lautan.
Seiring kemajuan teknologi penanggalan, metode ini terbukti tidak dapat diandalkan. Sebab, naik turunnya lautan terbukti sebagai proses yang selalu berubah daripada proses yang menurun secara bertahap.
Dalam upaya lain untuk menghitung umur planet, para ilmuwan beralih ke bebatuan yang menutupi permukaannya.
Namun, karena lempeng tektonik terus-menerus mengubah dan mengubah kerak bumi, batuan pertama telah lama didaur ulang, dilebur, dan dibentuk kembali menjadi singkapan baru, seperti keterangan dalam situs Space.
Adapun meteorit Canyon Diablo yang ditemukan di Arizona, AS, memberi tahu peneliti tentang perkiraan usia Bumi yang paling masuk akal.
Perbedaan Teori Cara Menghitung Usia Bumi
Sejauh ini, ada banyak teori berbeda tentang berapa umur Bumi, dengan beberapa perkiraan yang sangat berbeda muncul selama berabad-abad.
Contoh terkenal dari teori awal adalah fisikawan William Thomson (1824-1907). Thomson percaya bahwa Bumi telah "memadat dari keadaan awalnya cair".
Berdasarkan waktu pendinginan, Bumi berusia antara 20 dan 40 juta tahun. Namun, peluruhan radioaktif belum diketahui pada masa Thomson.
Tapi itu adalah pendapat yang kontroversial dan pendapat yang tidak disetujui oleh Charles Darwin. Meski begitu, ilmuwan lain pada masa itu, termasuk Hermann von Helmoltz, Simon Newcomb, dan George H Darwin (putra Charles) menyimpulkan hasil serupa berdasarkan faktor yang berbeda. Terutama, waktu yang dibutuhkan Matahari untuk mengembun ke diameter saat itu dan gesekan pasang surut.
Pada tahun 1900, fisikawan dan ahli geologi Irlandia John Joly, juga memiliki teori bahwa Bumi setidaknya berusia 80-100 juta tahun. Hal ini didasarkan pada banyaknya garam yang muncul di lautan akibat proses erosi.
Kapan Kehidupan Pertama Kali Muncul di Bumi?
Diketahui, bentuk kehidupan paling awal muncul di Bumi antara 3,77 miliar hingga 4,28 miliar tahun yang lalu. Ada beberapa perdebatan mengenai usia ini, tetapi para ilmuwan belum menemukan fosil hewan yang berumur lebih dari 890 juta tahun.
Namun, pada 2017, ahli paleontologi di University College London mengklaim bahwa mereka menemukan bukti kehidupan dari fosil bakteri kecil yang berumur 3,77 miliar tahun yang lalu.
(faz/nwk)