Jenis Olahraga yang Tak Boleh Dilakukan Malam Hari, Begini kata Dosen UM Surabaya

ADVERTISEMENT

Jenis Olahraga yang Tak Boleh Dilakukan Malam Hari, Begini kata Dosen UM Surabaya

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 28 Jul 2023 19:00 WIB
Woman stretching after jogging. River and city lights in the background. Toned image
Ternyata ada beberapa olahraga yang tidak bisa dilakukan pada malam hari karena akan berpengaruh pada kesehatan. Apa saja? Cek di sini. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Kini banyak masyarakat yang melakukan olahraga di malam hari karena beraram alasan. Biasanya mereka yang sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu cukup di siang hari lebih memiliki melakukan olahraga pada waktu larut.

Namun, tidak sedikit kejadian ada orang yang tiba-tiba meninggal setelah melakukan olahraga di malam hari. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Ira Purnamasari menjelaskan waktu dan jenis olahraga yang tepat bagi beragam kebutuhan.

Ira menyebut bahwa waktu terbaik untuk melakukan olahraga adalah pada pagi hari. Pada pagi hari, kondisi tubuh kita masih segar. Meski begitu, bukan berarti olahraga pada malam hari dilarang. Namun menurutnya, seseorang harus memperhatikan jarak selesai olahraga menuju tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadwal terbaik untuk melakukan olahraga di malam hari adalah 90 menit sebelum tidur, karena manfaat yang dapat dirasakan adalah membuat tidur lebih nyenyak, mengurangi stres dan kecemasan," jelas Ira, dikutip dari laman UM Surabaya, Jumat (28/7/2023).

Pilih Jenis Olahraga yang Tepat

Ira menuturkan, seseorang perlu mengetahui jenis olahraga mana yang boleh dilakukan di malam hari dan mana yang tidak boleh. Biasanya, beberapa olahraga ringan masih bisa dilakukan pada malam hari. Misalnya jalan kaki santai, sepeda santai, berenang, yoga, dan latihan peregangan.

ADVERTISEMENT

Sementara jenis olahraga yang tidak dianjurkan dilakukan pada malam hari seperti balap sepeda, lari cepat, angkat beban, berenang dengan target, tenis, sepakbola, dan olahraga yang merupakan kompetisi. Jenis olahraga ini dapat memicu hormon adrenalin secara berlebih.

Hormon adrenalin sendiri dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat.

Perhatikan Riwayat Penyakit

Lebih lanjut, Ira menyarankan untuk memperhatikan riwayat penyakit yang dimiliki sebelum berolahraga pada malam hari.

"Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh, dengan memperhatikan riwayat penyakit yang dimiliki, apalagi seseorang dengan usia 50 tahun ke atas yang tidak dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas berat," jelasnya.

Menurut Ira, serangan jantung bisa terjadi akibat terlalu memeras tenaga saat berolahraga. Terlebih, bagi orang yang sudah lama tidak berolahraga karena bisa membuat fisik tidak siap.

"Serangan jantung mendadak terjadi pada seseorang yang memang sudah memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi dan hiperkolesterolemia," tambahnya lagi.

Oleh karena itu, penting bagi detikers untuk bisa memilih jenis olahraga mana yang sesuai dengan kemampuan tubuh. Selain itu, penting juga memperhatikan riwayat penyakit yang pernah dimiliki agar selalu aman melakukan olahraga.

"Pentingnya memilih olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh, dengan tetap memperhatikan riwayat penyakit yang dimiliki, merupakan cara untuk mencegah terjadinya serangan jantung saat berolahraga," pungkas Ira.




(cyu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads