Sebuah komet bernama 12P/Pons-Brooks saat ini tengah mendekati titik terdekatnya dengan Bumi, selama 71 tahunnya mengorbit melalui tata surya.
Komet ini memiliki penampakan yang tidak biasa lantaran seperti mempunyai tanduk yang tumbuh setelah dirinya meledak. Ini adalah pertama kalinya komet tersebut erupsi setelah hampir 70 tahun.
Komet 12P adalah jenis komet cryovolcanic atau volcano dingin. Layaknya, komet-komet lainnya, objek tersebut terbuat dari nukleus atau inti yang padat yang berisi campuran es, debu, dan gas, lalu dikelilingi semacam gas yang kabur disebut koma. Gas kabur ini keluar dari dalam komet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tak seperti komet kebanyakan, gas dan es di dalam inti 12P menumpuk sedemikian rupa sehingga objek itu meledak. Benda luar angkasa ini menembakkan isinya yang beku yang disebut cryomagma melalui retakan besar di cangkang nukleus.
Pada 20 Juli, beberapa astronom mendeteksi ledakan besar dari dalam komet. Hal ini menyebabkannya menjadi 100 kali lebih terang dari biasanya, menurut Spaceweather.com, dikutip dari Live Science.
Menurut astronom Richard Miles, pada 26 Juli kemarin, koma komet 12P berkembang menjadi sekitar 230 ribu kilometer, atau 7 ribu kali lebih lebar dari nukleusnya yang diperkirakan berdiameter sekitar 30 kilometer.
Baca juga: Kisah Rencana Rahasia Pengeboman Bulan |
Bentuk koma yang tidak biasa ini diperkirakan karena bentuk nukleusnya yang unik. Gas yang keluar kemungkinan besar sebagian terhalang lobus yang menonjol pada nukleusnya. Saat gas menjauh dari komet dan semakin berkembang, bayangan koma ini menjadi lebih terlihat.
Komet 12P mempunyai salah satu periode orbit terpanjang yang diketahui dari seluruh komet. Dibutuhkan sekitar 71 tahun untuk komet ini sepenuhnya mengorbit Matahari.
Komet 12P akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 21 April 2024 dan berada paling dekat dengan Bumi pada 2 Juni 2024. Menurut Spaceweather.com, saat berada paling dekat dengan Bumi, komet ini akan terlihat di langit malam.
(nah/nwk)