Setiap tahunnya, fenomena hujan meteor Perseid menjadi salah satu agenda yang dinanti-nantikan. Pasalnya, fenomena ini akan menampilkan salah satu acara kosmik tercerah dalam setahun yang dapat memanjakan mata siapa pun yang melihatnya.
Biasanya, hujan meteor Perseid akan terjadi antara tanggal 17 Juli hingga 24 Agustus. Namun, pada tahun 2023, puncak hujan meteor akan terjadi pada bulan Agustus saat Bumi melewati bagian terpadat dari jejak Komet 109/Swift-Tuttle.
Sekilas Terkait Hujan Meteor Perseid
Dilansir dari laman Science Alert, hujan meteor terdiri dari partikel yang hancur dari komet berukuran 26 kilometer. Partikel tersebut hancur saat komet bergerak masuk dan keluar dari Tata Surya bagian dalam
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya komet Swift-Tuttle berkunjung terakhir kali ke dekat kita pada tahun 1992 dan akan kembali melintas pada tahun 2126. Namun, jejak debu dan puing-puingnya masih ada hingga kini dan akan memberikan tampilan indah saat terbakar di atmosfer ketika Bumi melintasinya.
Penyebutan fenomena ini sebagai hujan meteor Perseid disebabkan karena semua ekor meteor tampak mengarah ke rasi bintang belahan utara Perseus.
Saat puncak hujan meteor, pengamat langit di bumi bagian utara diperkirakan dapat melihat antara 60 hingga 70 bintang jatuh per jam. Sayangnya, penampakan tersebut baru akan terlihat saat mereka menemukan langit yang gelap dan cerah.
Hujan meteor yang terjadi pada tahun 2016 menjadi salah satu fenomena yang menakjubkan. Hal itu disebabkan karena terdapat sekitar 200 meteor per jam yang menyala di langit.
Fenomena tersebut terjadi berkat tarikan Jupiter pada jejak debu komet, sehingga memungkinkan Bumi untuk tergelincir lebih dalam ke aliran tersebut.
Puncak Hujan Meteor Perseid dan Cara Melihatnya
Pada tahun 2023, puncak hujan meteor akan terjadi pada tanggal 13 Agustus. Fenomena ini akan terjadi saat Bulan menjadi sabit surut yang redup dan hanya sekitar 7 persen terang, kondisi tersebut akan bagus untuk kita melakukan stargazing.
Bagi kalian yang tinggal di belahan Bumi bagian utara, waktu terbaik untuk melihat fenomena ini ialah pada awal-awal jam menjelang dini hari. Menariknya, kalian tidak membutuhkan peralatan canggih tertentu untuk melihat hujan meteor.
Kita dapat menyaksikan fenomena ini dengan mata telanjang, terutama jika kita berada pada area yang jauh dari kabut dan polusi cahaya. Untuk diketahui, mata kita memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk sepenuhnya beradaptasi dengan kegelapan.
Saat kita mencari tempat yang cukup gelap untuk melihat penampakan ini kita dapat memanfaatkan bantuan dari peta kecerahan langit buatan. Sayangnya, fenomena ini akan berada di bawah cakrawala bagi mereka yang tinggal di belahan Bumi selatan.
(faz/faz)