Siapa yang menyangka ternyata kegiatan sukarelawan (volunteering) yang diikuti oleh lansia dapat membantu mereka untuk mendapatkan fungsi kognitif yang lebih baik, khususnya fungsi eksekutif dan ingatan episodik.
Hal ini terungkap melalui studi yang dilakukan oleh University of California (UC) Davis Health dengan melibatkan 2.476 partisipan. Partisipan dalam studi ini juga berpartisipasi dalam studi Kaiser Healthy Aging and Diverse Life Experiences (KHANDLE) dan Study of Healthy Aging in African Americans (STAR).
Penelitian ini dilakukan oleh Yi Lor, seorang mahasiswa doktoral epidemiologi di UC Davis, dan Rachel Whitmer, peneliti utama studi ini, dengan meneliti kegiatan sukarelawan di antara populasi orang dewasa usia lanjut yang beragam secara etnis dan ras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata usia dari partisipan pada studi ini adalah 74 tahun dan terdiri atas 48% orang kulit hitam, 20% orang kulit putih, 17% orang Asia, dan 14% orang Latino. Sebanyak 1.167 (43%) partisipan melaporkan telah melakukan kegiatan sukarelawan selama satu tahun terakhir.
"Kami berharap data baru ini mendorong individu dari segala usia dan latar belakang untuk terlibat dalam kegiatan sukarela lokal, tidak hanya untuk memberi manfaat bagi komunitas mereka, tetapi berpotensi untuk kesehatan kognitif dan otak mereka sendiri," ungkap Donna McCullough, kepala misi dan petugas operasi lapangan Asosiasi Alzheimer.
Meskipun studi ini telah mengungkap manfaat kegiatan sukarelawan pada lansia, namun tetap ada kekurangan informasi terkait hubungan antara kegiatan sukarelawan dan fungsi kognitif, terutama pada populasi yang beragam.
Kegiatan Sukarelawan Membuat Otak Lansia Tetap Aktif
Kegiatan sukarelawan seperti mendukung organisasi pendidikan, keagamaan, kesehatan, atau organisasi amal lainnya memungkinkan lansia lebih aktif secara fisik, meningkatkan interaksi sosial, dan memberikan stimulasi kognitif yang dapat melindungi otak.
"Kita tidak bisa mengendalikan sejarah atau usia keluarga kita, kita juga tidak dapat memutar balik waktu. Tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita menghabiskan hari dan hidup kita," ucap Whitmer.
"Kegiatan sukarelawan pada lansia adalah tentang menjaga agar otak Anda tetap aktif. Ini juga tentang bersosialisasi, yang membuat Anda tetap terlibat dan bahagia, dan berpotensi menurunkan stres," tambahnya.
Tingkatkan Fungsi Kognitif
Para peneliti menemukan bahwa menjadi sukarelawan dikaitkan dengan skor awal yang lebih baik pada tes fungsi eksekutif dan memori episodik verbal. Hal ini terbukti bahkan setelah data disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, efek praktik, dan metode wawancara, baik dengan telepon atau tatap muka.
Partisipan yang menjadi sukarelawan beberapa kali per minggu memiliki tingkat fungsi eksekutif tertinggi. Kegiatan sukarelawan juga dikaitkan dengan kecenderungan penurunan kognitif yang lebih sedikit selama masa tindak lanjut 1,2 tahun, tetapi hubungan ini tidak mencapai angka yang signifikan.
"Kegiatan sukarelawan mungkin penting untuk kognisi yang lebih baik di akhir kehidupan dan dapat berfungsi sebagai intervensi sederhana pada semua orang dewasa yang lebih tua untuk melindungi dari risiko penyakit Alzheimer dan demensia terkait," jelas Lor.
"Langkah kami selanjutnya adalah memeriksa apakah menjadi sukarelawan melindungi terhadap gangguan kognitif, dan bagaimana kesehatan fisik dan mental dapat memengaruhi hubungan ini," ungkapnya.
(pal/pal)