Temuan-temuan tersebut datang dari konsep yang diciptakan oleh para ahli fisika yang memudahkan kehidupan kita. Jika membahas terkait fisikawan, Albert Einstein, Isaac Newton, atau Galileo Galilei tampaknya sudah akrab di telinga kita.
Kendati demikian, saat ini kita juga memiliki 7 fisikawan dengan temuan yang menakjubkan yang masih hidup hingga saat ini. Inilah 7 fisikawan masa kini yang harus kalian ketahui melansir dari laman Discover Magazine.
- Alan Guth
Alan Guth merupakan guru besar fisika di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat. Ia dikenal karena mengembangkan gagasan inflasi kosmik, atau alam semesta yang mengalami inflasi.
Karyanya dapat membantu untuk menguatkan detail dan mengisi beberapa kesenjangan pada teori Ledakan Besar (Big Bang). Bagi kita yang awam dalam fisika, kita dapat mempelajari hal ini melalui buku Guth yang diterbitkan pada tahun 1997 dengan judul 'The Inflationary Universe: The Quest for a New Theory of Cosmic Origins'.
- Alain Aspect
Karya mengenai keterkaitan kuantum yang memperkuat validitas fisika kuantum dan membangun dasar untuk pengembangan komputer, berhasil membawa Aspect bersama John Clauser dan Anton Zeilinger meraih Nobel Fisika tahun 2022.
![]() |
Meskipun sebelumnya telah diketahui bahwa teori kuantum berfungsi, tetapi karya Aspect membantu ilmu pengetahuan untuk memahami lebih baik terkait kekhasan teori kuantum. Ahli fisika asal Prancis ini bekerja di Universite Paris-Saclay.
- Lisa Randall
Pengaruhnya dalam bidang fisika yang melibatkan karya-karyanya dalam fisika partikel teoretis dan kosmologis, telah membawa Lisa Randall masuk ke dalam daftar '100 Orang paling Berpengaruh' milik majalah Time, pada tahun 2007.
Guru besar Ilmu Pengetahuan di Universitas Harvard ini tengah bekerja untuk mencari materi gelap. Selain itu, buku-buku milik Randall juga telah membantu pembaca awam untuk lebih memahami fisika modern.
- Peter Higgs
Ia merupakan fisikawan Inggris yang pada tahun 1964 mengusulkan keberadaan boson Higgs, partikel yang ternyata menjadi pusat pembentukan hampir segala hal. Keberadaan partikel Higgs juga telah dikonfirmasi melalui eksperimen di Large Hadron Collider pada tahun 2012.
Temuan Peter Higgs menjadi salah satu penemuan paling penting dalam fisika yang membuatnya mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 2013.
- Lee Smolin
Bekerja di Perimeter Institute for Theoretical Physics dan di departemen filsafat Universitas Toronto, Smolin dikenal sebagai fisikawan teoretis dan salah satu pendiri teori gravitasi kuantum, terutama gravitasi kuantum loop dan relativitas khusus terdeformasi.
Selain itu, Smolin juga tengah menelusuri seleksi alam kosmologis, yang digambarkan pada situs webnya sebagai mekanisme yang dapat dipalsukan untuk menjelaskan pilihan hukum fisika. Smolin juga memiliki buku-buku yang membantu pembaca awam untuk memahami implikasi filosofis fisika dan kosmologi modern.
- Carlo Rovelli
Rovelli dikenal akan karyanya tentang fisika kuantum relasional dan gagasan bahwa objek hanya ada dalam hubungan satu sama lain. Selain itu, ia juga bekerja pada gravitasi kuantum loop, sama seperti Smolin.
Majalah telah mencantumkan profesor di Universitas Aix-Marseille di Prancis ini di antara 100 pemikir global yang paling berpengaruh.
Pada The Guardian, Rovelli mengakui saat masih muda dirinya adalah aktivis mahasiswa radikal. Ia bersama kawannya memperjuangkan dunia tanpa batas, tanpa negara, tanpa perang, tanpa agama, tanpa keluarga, tanpa sekolah, dan tanpa kepemilikan pribadi.
Kini ia dikenal sebagai salah satu pendiri Global Peace Dividend Initiative bersama sejumlah artis dan ilmuwan. Mereka memperjuangkan belanja militer di seluruh dunia dan mengalihkan uang tersebut untuk mengatasi masalah-masalah kritis yang dihadapi dunia, seperti iklim, kesehatan, dan kemiskinan.
- Jocelyn Bell Burnell
Saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Cambridge, Bell Burnell telah berhasil menemukan pulsar radio pada tahun 1967. Kemudian, penemuan ini membawakan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1974. Sayangnya, Bell Burner tidak termasuk ke dalam penerima karena saat itu ia masih menjadi mahasiswa.
Usaha terus menerus Bell Burner, berhasil membuatnya dianugerahi Special Breakthrough Prize dalam fisika fundamental atas penemuan pulsarnya dan atas karyanya dalam fisika pada tahun 2018.
Tidak sampai di situ saja, Bell Burner juga mendonasikan hadiah uang sebesar USD 3 juta untuk membiayai beasiswa untuk membantu perempuan, pengungsi, dan kelompok etnis minoritas yang ingin belajar sains.
(pal/pal)