Bunglon merupakan sejenis kadal yang bisa merubah warnanya. Namun, terdapat anggapan keliru bahwa bunglon berubah warna mengikuti tempatnya.
Termasuk dalam keluarga Chamaeleonidae, bunglon memiliki kemampuan untuk mengubah warnanya. Di samping itu, bunglon juga memiliki kaki seperti burung beo, mata yang dapat melihat ke dua arah yang berbeda sekaligus, dan lidah serta ekor yang panjang.
Umumnya, bunglon memiliki warna hijau, kuning, krem, atau coklat tua. Britannica mengatakan, kesalahpahaman paling populer adalah bahwa bunglon mengubah warnanya agar sesuai dengan latar belakang tempatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Bunglon Mengubah Warna
Para ilmuwan percaya bahwa bunglon berubah warna untuk mencerminkan suasana hati mereka. Dengan mengubah warna tubuhnya, bunglon mengirimkan sinyal komunikasi ke bunglon lain.
Seperti contoh, bunglon akan merubah warnanya menjadi gelap jika sedang marah. Kemudian warna yang lebih terang dapat digunakan untuk menarik pasangan.
Beberapa bunglon juga mengubah warna untuk membantu tubuhnya menyesuaikan diri dengan perubahan suhu atau cahaya. Seperti bunglon yang kedinginan mungkin berubah menjadi warna yang lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas dan menghangatkan tubuhnya.
Dalam Wonderopolis, bunglon mengubah warna tidak sesuai keinginannya. Namun mengikuti suasana hati sebagai bentuk komunikasi dan penyesuaian terhadap suhu atau cahaya.
Cara Bunglon Mengubah Warna
Bunglon berubah warna dengan menyebarkan atau memusatkan butiran pigmen (sel melanofor) di dalam sel yang mengandungnya. Secara umum, hewan tampak berwarna lebih terang saat pigmen terkonsentrasi dan gelap saat pigmen tersebar di seluruh sel.
Keadaan warna bunglon pada waktu tertentu dikendalikan oleh interaksi kompleks antara hormon, suhu, dan sistem saraf otonom hewan. Perubahan warna ditentukan oleh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu serta emosi.
(nir/nah)