Luar angkasa merupakan ruang yang sangat luas dan tidak bisa kita jelajahi begitu saja. Namun, jika kita bisa berpetualang di luar angkasa, apakah di sana terdapat suara dan kita bisa mendengarnya?
Mengutip IFL Science, suara adalah getaran yang merambat melalui suatu medium sebagai gelombang. Meski di luar angkasa tidak terlalu banyak partikel yang bisa menjadi medium untuk meneruskan suara, namun gelombang masih bisa merambat.
Matahari secara terus-menerus melepaskan partikel yang dikenal sebagai aliran angin matahari. Para ilmuwan memperkirakan besar partikel tersebut setara dengan 3 - 10 partikel per sentimeter kubik di orbit Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suara Merambat lewat Medium
Suara akan merambat lebih cepat dalam cairan daripada gas dan lebih cepat dalam benda padat daripada cairan. Perbandingan kecepatan suara merambat di beberapa medium tersebut antara lain udara (sekitar 340 meter per detik), air (1.480 meter per detik), dan besi (5.120 meter per detik).
Dalam artian lain, suara akan merambat lebih cepat dengan adanya plasma. Gelombang plasma ditemukan di mana-mana di alam semesta di mana terdapat plasma karena mereka adalah materi yang paling melimpah di alam semesta.
Kecepatan suara dalam agregasi berbeda dari medium antarbintang (gas yang ada di ruang antar bintang) dan turbulensi plasma yang ada dalam gas ini memiliki implikasi besar bagi kelahiran bintang.
Bagian dalam bintang penuh dengan gelombang yang bergerak dengan kecepatan sonik, seperti gempa yang merambat di Bumi. Para astronom dapat mengukur suara tersebut dengan melihat perubahan kecil pada kecerahan bintang.
Pergerakan Suara
Melansir dari laman Washington State University, pakar otak dari universitas tersebut yakni Allison Coffin menguraikan bahwa Bulan tidak memiliki suara, sehingga para astronot menggunakan radio untuk berkomunikasi satu sama lain.
Ia mengatakan bahwa semua jenis suara bergerak lewat udara, air, dan benda lainnya. Adanya molekul-molekul tersebut menyusun benda sehingga membantu perjalanan suara.
Coffin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana suara bergerak. Ia menyelidiki pendengaran dan gangguan pendengaran. Dia menjelaskan bahwa saat seseorang mendengar, maka di sekitar tempat orang itu berada ada benda yang bergerak.
Molekul-molekul yang menyusun air atau udara saling bertabrakan saat bergetar. Mereka meneruskan gerakan mereka ke molekul tetangga.
Suara Tidak Merambat di Ruang Kosong
Walaupun suara tidak merambat lewat ruang kosong, tetapi ada tempat lain di luar planet kita tempat para ilmuwan mendeteksi gelombang suara. Sebagai contoh, beberapa ilmuwan telah menggunakan mesin yang berbeda untuk menangkap gelombang suara dari awan gas di luar atmosfer kita.
"Secara umum, suaranya mungkin berfrekuensi sangat rendah, mega bass, sehingga telinga kita tidak dapat mendengarnya," kata Coffin, dikutip dari laman Washington State University.
(faz/faz)