Sampan Kayu Milik Suku Maya Ditemukan di Gua Bawah Air

ADVERTISEMENT

Sampan Kayu Milik Suku Maya Ditemukan di Gua Bawah Air

Zefanya Septiani - detikEdu
Kamis, 06 Jul 2023 21:00 WIB
Sampan Kayu Milik Suku Maya Ditemukan di Gua Bawah Air
Foto: National Institute of Anthropology and History (INAH)
Jakarta -

Baru-baru ini, arkeolog menemukan sampan kayu berbentuk kano yang diduga merupakan peninggalan dari suku Maya. Namun, sampan kayu tersebut ditemukan di sekitar kerangka manusia dan hewan.

Tentunya, penemuan tersebut membuat bertanya-tanya, apa saja yang ditemukan bersama sampan tersebut dan apa sebenarnya kegunaan dari benda kuno itu? Yuk, detikers kita simak informasinya.

Ditemukan Bersama Tulang Manusia dan Hewan

Sampan kayu kuno ini ditemukan pada tahun 2021, berawal dari penyelam di Semenanjung Yucatan, Meksiko menemukan perahu dengan tulang belulang. Ia menemukan benda kuno ini jauh di dalam gua bawah air yang terletak 4,6 meter di bawah permukaan air laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan sampan kayu ini juga dibarengi dengan penemuan 38 kerangka, termasuk metatarsal (tulang kaki) manusia yang kemungkinan besar berasal dari seorang wanita, serta tulang milik armadillo, anjing, kalkuk, dan elang, seperti yang dilansir dari laman Live Science.

Kapal milik Maya kuno, pertama kali ditemukan selama penggalian menjelang proyek kereta api. Setelahnya, para arkeolog menentukan penanggalan kapal ini dan ditemukan kapal berasal dari antara tahun 830 dan 950 M.

ADVERTISEMENT

Namun, berdasarkan analisis karbon terbaru para arkeolog menemukan asal yang cukup berbeda. Pasalnya, penanggalan karbon mengungkap sampan kayu ini berasal dari abad ke-16.

Digunakan untuk Ritual ke Dunia Bawah

Ditemukan bersama tulang armadillo dan kaki manusia, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan sampan kayu ini dulunya digunakan oleh bangsa Maya dalam sebuah ritual dan sengaja ditempatkan di dalam gua.

Asumsi ini didasarkan pada fakta yang diketahui bahwa armadillo merupakan perenang yang terampil. Seharusnya, hewan ini mampu menahan nafas di bawah air, serta dapat menggunakan cakarnya untuk mendorong maju dirinya.

Oleh sebab itu, para peneliti berpendapat bahwa sisa-sisa armadillo yang terdapat di sekitar sampan kayu kuno ini dapat menjadi simbolisasi masuknya hewan berlapis besi ke dunia bawah.

Pada masa lalu, Suku Maya mempercayai bahwa gua dan cenote (gua vertikal) dapat digunakan sebagai pintu gerbang ke dunia bawah. Selain itu, armadillo digunakan sebagai perwujudan Dewa L, seorang dewa jaguar dengan jubah menyerupai pola berlapis besi pada cangkang armadillo.

"Terdapat gambar-gambar yang dikenal dalam keramik Maya di mana armadillo muncul sebagai 'kursi para dewa,' dengan karakter yang menaruh kaki mereka di atasnya," ungkap Alexandra Biar, seorang arkeolog dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis, dalam pernyataan tersebut.

"Ini akan secara langsung terhubung dengan bukti arkeologi yang diamati di cenote (dengan armadillo berfungsi sebagai manifestasi dewa tersebut)," tambahnya.

Ujung perahu yang sangat berat sehingga akan sulit untuk dikendalikan di tengah arus yang kuat menunjukkan bahwa sampan kayu ini kemungkinan besar memang tidak digunakan untuk berlayar.

Bukti tersebut semakin memperkuat asumsi para arkeolog bahwa sampan kayu ini dulunya digunakan sebagai bagian dari sebuah upacara suci.




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads