Kerangka Anak Berusia 29 Ribu Tahun Ditemukan di Gua Tetangga Indonesia

ADVERTISEMENT

Kerangka Anak Berusia 29 Ribu Tahun Ditemukan di Gua Tetangga Indonesia

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Kamis, 27 Mar 2025 10:00 WIB
Kerangka anak berusia 29 ribu tahun ditemukan di gua Thailand
Foto: (Tangkapan layar dari Departemen Hubungan Masyakarat Pemerintah Thailand)
Jakarta -

Kerangka anak berusia 29 ribu tahun ditemukan di gua tetangga Indonesia, tepatnya di Thailand. Jadi kerangka manusia tertua yang ditemukan di Negara Gajah Putih itu.

Kerangka tersebut ditemukan bersama dengan sejumlah lukisan gua, ditemukan di situs arkeologi Tham Din (Gua Tanah) di Taman Nasional Khao Sam Roi Yot.

Pemerintah Thailand mengirimkan bagian kerangka ini ke laboratorium AS untuk menentukan usianya. Didapatilah usia kerangka itu 29 ribu tahun, demikian dilansir dari situs hubungan masyarakat Pemerintah Thailand, ditulis Kamis (27/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerangka anak itu, dijuluki Pangpond, merujuk karakter kartun anak di Thailand, diperkirakan hidup di Zaman Batu yang sebagian besar berlangsung pada Zaman Es, demikian dilansir dari Live Science. Berdasarkan analisis gigi, kerangka itu diyakini milik seorang anak berusia 6-8 tahun, meskipun jenis kelaminnya belum dapat dipastikan.

Awalnya Ditemukan Lukisan Gua

Pada tahun 2020, para arkeolog mulai mempelajari lukisan yang dibuat dengan oker merah alias iron oksida di dinding dan langit-langit tiga ruangan di Tham Din, menurut Prachuap Post. Sebagian besar lukisan menggambarkan orang, dan beberapa digambarkan menggunakan busur dan anak panah untuk berburu binatang seperti rusa dan monyet.

ADVERTISEMENT

"Batu dan oker merah mungkin merupakan simbol darah dan kekuasaan," kata arkeolog utama Kannika Premjai kepada Bangkok Post, dilansir Live Science.

Ketika penggalian dimulai pada 2022, para arkeolog melihat tulang-tulang hewan, kerang, biji-bijian, dan batu yang menunjukkan bahwa manusia prasejarah menggunakan gua tersebut.

Penanggalan radiokarbon dari material tersebut menunjukkan bahwa mereka tinggal di sana sekitar 29.000 hingga 11.000 tahun yang lalu, meskipun tidak jelas kapan tepatnya lukisan gua tersebut dibuat.

Di bawah artefak tersebutlah akhirnya para arkeolog menemukan makam anak manusia prasejarah yang berbaring telentang, dengan lengan dan kaki dekat dengan tubuhnya. Para arkeolog dari Departemen Seni Rupa Thailand mengatakan bahwa posisi tubuh yang spesifik ini kemungkinan menunjukkan bahwa mayat tersebut dibungkus atau diikat sebelum dimakamkan, sebagaimana dilaporkan oleh Thai PBS World.

Ditemukan Abu dan Arang Dalam Makam

Ditemukan juga keberadaan abu dan arang di dalam makam. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah jenazah diletakkan di dalam makam yang telah dipersiapkan, api dinyalakan di sekelilingnya. Idenya adalah untuk mengasapi jenazah guna mengusir binatang buas dan menghilangkan bau pembusukan.

Lokasi pemakaman di bawah sisa-sisa organik yang telah diketahui tanggalnya menunjukkan bahwa anak tersebut hidup pada akhir zaman Pleistosen, lebih dari 29.000 tahun yang lalu.

"Ini adalah penemuan inovatif yang akan membentuk kembali pemahaman kita tentang keberadaan manusia purba di Asia Tenggara," kata Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa Phnombootra Chandrajoti.

"Pemakaman yang cermat dan artefak terkait memberikan wawasan yang sangat berharga tentang ritual dan kehidupan sehari-hari penduduk kuno ini," tutupnya.

Saat ini, para ahli geologi dan speleologi (pakar gua) tengah bekerja sama dengan Departemen Seni Rupa Thailand untuk mempelajari lapisan tanah dan melakukan analisis usia lebih lanjut. Penelitian yang sedang berlangsung akan terus memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang penemuan penting ini.

Selain itu, kawasan ini akan dikembangkan menjadi jalur wisata alam dan edukasi di masa mendatang.




(nwk/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads