Ada banyak anekdot tentang berbagai hewan yang mulai berperilaku aneh tepat sebelum berbagai bencana alam terjadi khususnya gempa bumi. Benarkah hewan bisa merasakannya?
Dikutip dari Science ABC, disebutkan tidak ada bukti ilmiah yang konkret untuk memvalidasi hipotesis tentang kekuatan hewan dalam mendeteksi bencana alam. Namun, ada berbagai penjelasan yang masuk akal terkait hal itu.
Indera Keenam Hewan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para Ilmuwan memang tampaknya tak akan percaya bila hewan memiliki indera keenam yang membuat mereka mampu merasakan bencana. Namun, hewan memiliki indera dengan kemampuan unik yang lebih baik dari manusia terutama berkaitan dengan pendengaran.
Manusia dapat mendengar suara berkisar di antara 20 hertz hingga 20.000 kilohertz. Di luar dari angka tersebut, tidak akan terdeteksi oleh telinga manusia.
Namun, beberapa hewan seperti anjing, gajah, kelelawar, dan rusa mampu melampaui batasan tersebut. Hal inilah yang membuat hewan seperti tampak memiliki indera keenam.
Hewan Merasakan Gempa
Meski kini sering dikaitkan, perilaku tidak biasa hewan sebelum bencana seperti gempa bumi ternyata sudah ada sejak tahun 373 SM di Yunani. Kala itu disebutkan bila tikus, musang, ular, dan kelabang meninggalkan sarang mereka dan menuju tempat aman beberapa hari sebelum gempa terjadi.
Selain itu, US Geological Survey (USGS), US Department of the Interior juga mengeluarkan banyak bukti tentang perilaku aneh hewan dari beberapa minggu hingga beberapa detik sebelum gempa bumi menyerang.
Namun, perilaku tersebut ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah terlebih bila terjadi sesaat sebelum terjadinya gempa bumi. Menurut USGS, sebelum gempa bumi terjadi ada dua bentuk gelombang seismik.
Gelombang primer atau P dan gelombang yang lebih kuat atau gelombang S. Gelombang P mampu bergerak dengan kecepatan beberapa mil per detik dari pusat gempa dan mudah dideteksi oleh hewan.
Sedangkan gelombang S datang lebih kuat yang mampu mengguncang tanah dengan gerakan memutar. Berbeda dengan hewan, manusia kurang bisa merasakan gelombang P karena bergerak cepat dan lebih kecil.
"Tetapi banyak hewan dengan indra lebih tajam mampu merasakan gelombang P beberapa detik sebelum gelombang S tiba," tulis pedoman USGS.
Contoh Perilaku Hewan Sebelum Gempa
Berbagai penelitian dilakukan untuk memantau contoh perilaku aneh hewan sebelum gempa bumi terjadi. Seperti pada studi peer-review Wikelski di tahun 2020.
Para peneliti menempelkan tanda elektronik pada sapi, anjing, dan domba di sebuah peternakan di Italia. Hasilnya, para hewan tersebut bergerak super aktif selama lebih dari 45 menit sebelum 7 dari 8 gempa bumi besar terdeteksi di dekatnya.
Penelitian ini, juga memperlihatkan bahwa hewan mungkin bisa mendeteksi gempa lebih cepat 12 jam sebelum manusia. Namun, Wikelski mengatakan belum menemukan alasan yang jelas dengan kemampuan binatang dapat mendeteksi bencana alam.
Pada penelitian lain, pada tahun 2018 menyebutkan ada 700 klaim perilaku aneh hewan sebelum gempa bumi. Kajian ini berfokus untuk menemukan jawaban apakah hewan punya kemampuan mendeteksi gempa sebelum mesin seismik.
Hasilnya, ada banyak contoh perilaku aneh hewan sebelum gempa yang lebih besar terjadi. Sayangnya sifatnya masih terlalu anekdot dan retrospektif.
Salah satu kisah anekdot paling awal adalah dari penulis Romawi Aelian. Dia merinci bagaimana tikus, ular, kelabang, dan kumbang melarikan diri dari Kota Helike sebelum dihancurkan gempa bumi dan tsunami pada 373 SM.
Lalu, pada 2016 sekitar 15 menit sebelum gempa bumi di Oklahoma, burung-burung terbang dalam jumlah signifikan sehingga ribuan di antaranya teramati oleh radar.
Jadi, apakah menurut kalian apakah hewan bisa mendeteksi bencana alam terutama gempa bumi?
Baca juga: Gampa M 4,1 Guncang Morowali Utara |
(nwy/nwy)