Kenapa Tornado Berbentuk seperti Corong?

ADVERTISEMENT

Kenapa Tornado Berbentuk seperti Corong?

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 02 Jun 2023 14:00 WIB
Angin puting beliung di Kabupaten Batu Bara, Sumut. (Source: tangkapan layar)
Foto: Istimewa
Jakarta -

Tornado merupakan angin ribut yang lebih kecil dari badai namun berputar lebih cepat serta dapat menyebabkan dampak kerusakan yang besar. Penampakan dari tornado memang cukup unik yakni berbentuk seperti corong.

Pusaran angin tornado memang mudah dikenali lewat bentuknya tersebut. Dikutip dari buku Planet Yang Bergolak oleh Philip Steele dkk (2006), proses terjadinya tornado ini rata-rata hanya selama beberapa detik, namun bisa juga berlangsung lebih dari satu jam.

Sebagian besar tornado terjadi di atas tanah dan memiliki kecepatan 35 hingga 65 km/jam. Dengan kecepatannya yang tinggi tersebut, fenomena ini dikenal juga sebagai cuaca paling merusak di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Amerika, sekitar 800 tornado dilaporkan terjadi setiap tahun dan menyebabkan sekitar 70 orang tewas. Seringnya terjadi tornado di Amerika disebabkan oleh pertemuan udara panas dan lembab dari Teluk Meksiko dengan angin dingin dan kering dari Kanada atau Pegunungan Rocky.

Beberapa daerah yang sering mengalami tornado tersebut antara lain Texas, Oklahoma, Kansas, dan Nebraska. Kemudian, wilayah-wilayah tersebut dikenal sebagai Tornado Alley.

ADVERTISEMENT

Bagaimana sebenarnya tornado bentuknya corong? Melansir Britannica, berikut proses terjadinya tornado:

Proses Terbentuknya Tornado

Proses terbentuknya tornado tidak dapat terlepas dari induk badai yang sering disebut supercell. Supercell tidak seperti badai petir biasanya melainkan mengandung unsur terpenting dalam proses terbentuknya tornado yakni kolom udara yang berputar di tengahnya atau pusaran.

Saat supercell semakin membesar, pusaran di tengah akan mulai miring, menyedot udara hangat dan kelembapan ke atas dan memuntahkan udara kering yang dingin ke tanah.

Aliran udara hangat ke atas menyebabkan pusaran membengkak dengan uap air, menciptakan awan corong spiral di tengahnya. Aliran udara ke bawah yang dingin kemudian melawan spiral ke atas awan corong, memfokuskan awan ke area yang lebih kecil dan meningkatkan kecepatannya.

Saat pusaran membengkak biasanya itulah tanda pertama yang terlihat bahwa tornado sedang terjadi. Dengan tekanan dan berat yang cukup dari aliran udara dingin ke bawah, awan corong yang bergerak cepat terpaksa mendarat di tanah, dan terciptalah tornado.

Bahaya Tornado

Salah satu tornado parah yang pernah terjadi salah satunya di Amerika Serikat. Pada tahun 1925, AS mengalami tornado tersebut dan menyebabkan 689 orang tewas.

Banyak dari ahli meteorologi mengeluarkan peringatan untuk menghindar dan berlindung saat ada tornado. Kerusakan yang ditimbulkan tornado bisa membentuk jalur selebar 1 km dengan panjang 100 km.

Saat tornado terjadi di sekitar, maka upaya yang bisa dilakukan adalah menjauhi jalur bergeraknya tornado. Jika tidak ada waktu yang cukup untuk menjauh, maka bisa berbaring di parit terdekat atau ruang bawah tanah untuk berlindung.

Ruang bawah tanah merupakan ruang terbaik untuk selamat dari terpaan badai tornado. Jika suatu bangunan tidak memiliki ruang bawah tanah, maka bisa berbaring di bawah meja atau tempat tidur dan menjauhi jendela.

Begitulah proses terbentuknya tornado hingga dapat berbentuk seperti corong. Jangan lupa berlindung ya jika badai atau tornado terjadi di sekitar kita.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads