Mengapa Serangga Mudah Tertipu dengan Lampu? Begini Riset Ilmuwan

ADVERTISEMENT

Mengapa Serangga Mudah Tertipu dengan Lampu? Begini Riset Ilmuwan

Martha Grattia - detikEdu
Rabu, 24 Mei 2023 07:00 WIB
Teror jutaan laron di Jembatan Kali Porong
Ilustrasi laron mengerubungi lampu jalan Foto: Suparno/detikJatim
Jakarta -

Serangga kerap beterbangan mengelilingi lampu teras kalian saat malam hari. Tak jarang mereka juga menghampiri cahaya buatan yang justru merupakan jebakan. Kira-kira mengapa mereka tertarik dan mudah tertipu oleh lampu?

Dikutip dari laman Live Science, terbang di sekitar lampu buatan dapat berdampak buruk bagi beberapa serangga, lo. Mereka bisa terjebak di bawah kap lampu dan dimangsa oleh predator seperti kumbang, laba-laba, kelelawar, hingga burung.

Bahkan, seorang peneliti di University of Harvard Avalon Owens mengatakan lampu saja bisa mengalihkan perhatian serangga saat hendak makan, kawin, dan bereproduksi. Selain itu, lampu juga berkontribusi dengan menurunnya populasi serangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teori-teori Serangga Mendatangi Cahaya

Banyak teori mengapa serangga sangat menyukai lampu. Salah satunya teori lampu adalah bulan. Mungkin serangga menggunakan bulan untuk navigasi, sehingga mereka menganggap lampu adalah benda langit tersebut. Saat melihatnya, serangga akan segera berlari ke arah cahaya atau justru sebaliknya.

ADVERTISEMENT

Owens menyebut hal itu bisa terjadi karena ilusi optik yang disebut mach bands. "Tepi area yang terang akan tampak lebih gelap daripada bagian kegelapan lainnya," ujarnya.

Selain itu, sebuah teori pada tahun 1965 menyatakan cahaya bisa meniru feromon. Namun hal ini dibantah oleh Yash Sondhi, peneliti di University of Florida yang menyebut semua teori tersebut tidak ada dasar pembuktiannya.

Pengamatan terhadap serangga memang terbilang sulit karena kecepatan terbangnya yang tinggi. Namun pada 2023 lalu, Sondhi dan Samuel Fabian dari Imperial College London mengamati dengan memfilmkan ngengat, capung, dan serangga lainnya dengan kamera berkecepatan tinggi.

Hasilnya mengejutkan karena ngengat dan capung sebisa mungkin membelakangi cahaya. Hasil penelitian ini masuk dalam laporan yang berjudul Why flying insects gather at artificial light.

Penelitian ini mengungkapkan teori baru yaitu beberapa serangga terbang menuju cahaya untuk memposisikan dirinya. Terang berarti di atas dan gelap berarti di bawah. Ini karena mereka kesulitan menggunakan gravitasi karena tubuh mereka selalu melayang.

Lalu mengapa ada yang terjebak dan bagaimana mereka menemukan lampunya? Dalam percobaan ini, capung kerap membelakangi cahaya. Sedangkan untuk ngengat, peneliti menggunakan gagasan bahwa ngengat menggunakan bulan sebagai kompasnya.

Ternyata, meletakkan lampu di lantai dan menghadap ke atas membuat serangga akan terbalik dan terjatuh. "Pencahayaan ke atas harus dihindari karena merugikan serangga," kata Owens.

Selain itu, sebisa mungkin mematikan lampu luar. Pengurangan cahaya merupakan salah satu strategi untuk mengurangi serangga berkerumun di halaman rumahmu dan tidak merusak populasinya.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads