Mengapa Daging Kurban Bisa Bikin Keracunan? Begini Penjelasan Ahli

Mengapa Daging Kurban Bisa Bikin Keracunan? Begini Penjelasan Ahli

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 09 Jun 2025 22:15 WIB
Dokter hewan memeriksa daging sapi kurban di UPT Rumah Potong Hewan (RPH) Bayur, Kota Tangerang, Banten, Jumat (6/6/2025). Pemeriksaan pada jeroan dan daging hewan kurban tersebut untuk memastikan kelayakan serta keamanan sebelum dikonsumsi masyarakat. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/nym.
Ilustrasi daging kurban. (Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
Surabaya -

Nuansa Idul Adha masih terasa. Masih banyak masyarakat yang mengolah daging kurban menjadi menu untuk dinikmati bersama keluarga maupun warga sekampung.

Perlu kiranya warga mewaspadai potensi keracunan daging kurban baik perorangan maupun massal. Seperti yang pernah terjadi di Surabaya Utara 2 tahun lalu, di mana ada 71 orang keracunan usai mengonsumsi daging kurban akibat bakteri salmonela.

Lantas, apa saja penyebab seseorang bisa keracunan usai mengonsumsi daging kurban?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Bakteriologi dan Parasitologi, Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani mengatakan ada sejumlah faktor penyebab keracunan usai mengonsumsi daging kurban. Salah satunya adalah proses pencucian yang kurang bersih.

"Kalau daging kurban, kasus keracunan, ternyata diagnosis berdasarkan labolatorium ada bakteri salmonela yang ditemukan. Bakteri salmonela bisa menyebabkan keracunan dengan gejala mual, muntah, diare, sampai kram perut, dan sebagainya," ujar Vella saat dihubungi detikJatim, Senin (9/6/2025).

ADVERTISEMENT

"Secara umum bakteri bisa menular, proses penularannya (dengan cara) kontaminasi fases karena tinggalnya di usus," katanya.

Menurutnya, kemungkinan besar seseorang bisa menderita dan terinfeksi bakteri itu karena proses pengolahan atau pencucian yang kurang bersih, dan airnya bisa menyebabkan keracunan terjadi.

Selain itu, bila mengolah daging tidak benar-benar matang juga bisa menjadi salah satu faktor. Seseorang bisa terkontaminasi bakteri salmonela jika mengonsumsi makanan di tempat yang kurang higienis, termasuk berkaitan dengan proses pencucian piring dan lain sebagainya.

Selanjutnya, bisa jadi saat mengonsumsi orang yang keracunan tidak memastikan tangannya bersih atau mencuci dengan sabun sebelum makan. Hal itu menurutnya juga bisa menjadi salah satu faktor.

"Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan orang itu terinfeksi. Bisa karena proses pencuciannya yang kurang higienis atau proses pemasakannya yang dia kurang matang. Bisa juga karena kontaminasi dari tangan ataupun dari alat masak yang digunakan itu tadi," uajrnya.

Vella menyebut, dari sejumlah penyebab keracunan daging kurban, yang paling banyak terjadi karena 2 faktor berikut ini. Yakni proses mencuci daging hingga sanitasi lingkungan.

"Pencucian daging kurang bersih. Karena biasanya kalau hewan kurban, kita tahu ada bagian orang mencuci di sungai, bagian jeroan dicuci di sungai. Bisa terkontaminasi air tersebut ketika mencuci daging kurban. Proses pencucian kurang higienis sampai menyebabkan bakteri masih ada," jelasnya.

"Salah satu penyebab, sanitasi lingkungan. Seperti Kali Kedinding (Surabaya Utara 2023 lalu) sanitasinya kurang bagus," pungkasnya.




(dpe/abq)


Hide Ads