Bumi akan berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.670 km/jam yang memakan waktu satu hari untuk setiap putarannya. Tahukah kalian bahwa laju kecepatan permukaan Bumi terus berubah dari waktu ke waktu?
Dituliskan dalam laman Popular Science, Bumi memang mengubah kecepatannya tetapi perubahan kecepatan tersebut dilakukan secara bertahap.
Diketahui, Bumi akan memangkas waktu rotasinya selama 1,59 milidetik dan menjadikan 29 Juni menjadi hari terpendek.
Salah satu hipotesis mengungkapkan bahwa pergeseran sumbu rotasi planet terjadi karena perubahan tekanan. Namun, perubahan yang terjadi tidak secara signifikan sehingga tidak dapat kita rasakan.
"Mungkin butuh beberapa tahun untuk memperhatikannya," ungkap Witold Fraczek, seorang analis di ESRI, perusahaan yang membuat perangkat lunak sistem informasi geografis (GIS).
Dampak dari Percepatan Perputaran Bumi
Berikut beberapa bahaya yang akan terjadi apabila Bumi berputar pada porosnya dengan laju kecepatan yang meningkat.
Berat Badan Berkurang Meskipun Massa Tetap
Saat ini, meskipun kita mendapat gaya sentrifugal (efek semu saat benda melakukan gerak melingkar menjauhi pusat) dari putaran Bumi, gaya gravitasi yang lebih kuat menjaga kita untuk tetap berada tanah.
Astronom NASA, Sten Odenwald mengungkapkan bahwa jika Bumi berputar lebih cepat maka gaya sentrifugal akan mendapat dorongan dan menghasilkan gaya yang lebih besar sehingga kita akan dengan mudah kehilangan berat badan.
Semua Orang Mengalami Jet Lag
Semakin cepat perputaran yang dilakukan Bumi, akan semakin pendek juga satu hari yang kita miliki. Jika Bumi berputar 160 kpj lebih cepat dari biasanya maka kita hanya akan memiliki 22 jam dalam satu hari.
Hal tersebut menyebabkan kita harus mengatur ulang jam, selama dua jam setiap harinya tanpa memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri. Panjang hari yang berubah-ubah ini juga dapat mengacaukan kehidupan hewan dan tumbuhan.
Angin Topan Menjadi Lebih Kuat
Laju kecepatan Bumi yang meningkat dapat menyebabkan cuaca ekstrem dan dapat merusak pergerakan angin karena perbedaan suhu merupakan penggerak utama angin.
"Topan akan berputar lebih cepat dan ada lebih banyak energi di dalamnya," tutur Odenwald.
Jika Bumi sama sekali tidak berputar, angin dari kutub utara akan meniup lurus ke khatulistiwa dan sebaliknya.
Akibat perputaran Bumi, jalur angin menjadi menyimpang ke timur. Pembelokan angin disebut efek Coriolis, yang memberikan putaran pada topan. Jika Bumi berputar lebih cepat, angin akan menyimpang lebih jauh ke timur.
"Itu efektif membuat rotasi lebih parah," kata Odenwald.
Bumi Diselimuti Air
Kecepatan laju bumi yang meningkat akan menyebabkan air tertarik menuju khatulistiwa. Jika kecepatan di khatulistiwa digandakan, sehingga Bumi berputar 1.600 km lebih cepat maka akan menjadi bencana seperti yang diungkapkan oleh Frackzek.
Pasalnya, gaya sentrifugal akan menarik air dari daerah kutub (gaya sentrifugalnya lebih rendah) menuju ke daerah khatulistiwa. Sehingga Laut Arktik akan menjadi lebih dangkal dan khatulistiwa akan terendam.
"Kecuali untuk gunung-gunung tertinggi, seperti Kilimanjaro atau puncak tertinggi Andes, saya pikir segala sesuatu di daerah khatulistiwa akan tertutup air," tambah Fraczek.
Khatulistiwa Mulai Tenggelam
Jika Bumi berputar dengan kecepatan 160 kpj lebih cepat maka khatulistiwa akan tenggelam. Pasalnya, gaya sentrifugal tambahan dari putaran 1609 kpj lebih cepat membuat air di khatulistiwa lebih mudah untuk melawan gaya gravitasi.
Akhirnya, pada kecepatan sekitar 27.3588 kpj, gaya sentrifugal di khatulistiwa akan sebanding dengan gaya gravitasi. Pada saat itu, Bumi akan berputar 17 kali lebih cepat dibandingkan saat ini.
"Kita mungkin mengalami hujan terbalik (jika gaya gravitasi sama dengan gaya sentrifugal), tetesan air bisa mulai bergerak naik ke atmosfer," ungkap Fraczek.
Aktivitas Seismik Mengguncang Planet
Pada kecepatan yang sangat cepat, sekitar 38.000 kpj, kerak bumi akan bergeser dan menjadi rata di kutub serta membengkak di sekitar khatulistiwa.
"Kita akan mengalami gempa bumi yang sangat besar. Lempeng tektonik akan bergerak dengan cepat dan itu akan menjadi bencana bagi kehidupan di seluruh dunia," tutur Fracze.
Simak Video "Video: Rotasi Bumi Sudah Bergeser Hingga 45 cm, Kok Bisa?"
(faz/faz)