Ilmuwan Temukan Galaksi yang Seharusnya Tidak Ada, Bahaya Nggak?

ADVERTISEMENT

Ilmuwan Temukan Galaksi yang Seharusnya Tidak Ada, Bahaya Nggak?

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 24 Apr 2023 06:00 WIB
Galaksi Messier
Ilmuwan Menemukan Galaksi yang Seharusnya Tidak Ada. (Foto: NASA)
Jakarta -

Para ilmuwan telah membuat banyak penemuan baru yang mengejutkan menggunakan James Webb Space Telescope. Salah satunya, temuan galaksi yang seharusnya tidak ada.

Galaksi paling awal dan paling masif yang pernah ditemukan oleh teleskop NASA tampaknya jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

Untuk lokasi relatif mereka di alam semesta, para peneliti mengklaim mereka muncul jauh lebih 'tua' dari yang diperkirakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian baru ini berfokus pada para ahli "stress testing" galaksi untuk menemukan bagaimana mereka terbentuk.

"Jika orang-orang benar, maka kita berada di wilayah yang belum dipetakan," kata Mike Boylan-Kolchin, dari University of Texas di Austin, dan penulis makalah baru yang meneliti galaksi yang tidak biasa.

ADVERTISEMENT

"Kami membutuhkan sesuatu yang sangat baru tentang pembentukan galaksi atau modifikasi kosmologi. Salah satu kemungkinan paling ekstrem adalah alam semesta mengembang lebih cepat tak lama setelah Big Bang daripada yang kita perkirakan, yang mungkin memerlukan gaya dan partikel baru," sambungnya.

Big Bang merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi ilmu yang mempelajari ruang dan waktu terhadap alam semesta, mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta

Makalah Profesor Boylan-Kolchin, 'Pengujian stres Ξ›CDM dengan kandidat galaksi pergeseran merah tinggi', telah diterbitkan di Astronomi Alam minggu ini.

Temukan Lubang Hitam atau Blackhole Supermasif

Penemuan ilmiah di alam semesta kita terus menjadi sorotan di tahun 2023. Baru-baru ini, sebuah lubang hitam supermasif yang "melarikan diri" terlihat bergerak dengan kecepatan empat juta mil per jam dari galaksinya.

Alih-alih menyebarkan cahaya di sekitarnya, objek tersebut dianggap aktif menghasilkan bayi bintang baru. Jejak bintang yang baru lahir kini telah terdeteksi setelahnya, membentang sepanjang 200.000 tahun cahaya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads