Para astronom membuat penemuan yang tak terduga dan langka dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan observatorium berbasis ruang angkasa dan darat lainnya. Penemuan tersebut berupa sepasang quasar yang terikat secara gravitasi.
Dikutip dari laman NASA "quasar kembar" tersebut berkobar di dalam dua galaksi yang bergabung. Para pakar menyebut keduanya muncul ketika alam semesta baru berusia 3 miliar tahun.
Penemuan ini diterbitkan oleh para peneliti dalam Jurnal Nature dengan judul A close quasar pair in a disk-disk galaxy merger at z = 2.17. Quasar merupakan salah satu objek yang paling terang di alam semesta yang memancarkan lebih banyak cahaya daripada seluruh Bima Sakti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Badan Antariksa Eropa seperti yang dikutip Live Science, quasar ini terbentuk dari gas, debu, dan material lainnya jatuh ke dalam lubang hitam di pusat galaksi. Berkat gesekan dan gravitasi yang kuat dari lubang hitam membuat partikel ini bercahaya saat mendekati kecepatan cahaya.
Ternyata quasar membutuhkan waktu lama untuk menjadi besar. Namun, berbeda dengan quasar ganda yang ditemukan akhir-akhir ini. Quasar ganda ini tampaknya terbentuk sekitar 10 miliar tahun yang lalu.
Yu Ching Chen, peneliti di University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat dan penulis utama dalam studi ini mengungkapkan quasar ganda tidak dapat dilihat pada awal alam semesta. "Itulah mengapa temuan ini sangat menarik," ujarnya.
Awalnya para ilmuwan kesulitan menentukan quasar ganda apakah asli atau ilusi optik. Karena ada sebuah efek yang disebut pelensaan gravitasi di mana cahaya membelok di sekitar sumber gravitasi yang masif.
Maka dari itu, astronom memeriksa kembali temuan tersebut menggunakan teleskop berbasis darat. Mereka menggunakan data dari Observatorium W. M. Keck di Hawaii untuk memastikan kedua quasar itu bukan tipuan cahaya.
Fasilitas International Gemini Observatory di Hawaii juga dipakai untuk mengamati multi-panjang gelombang. Selain itu Karl G. Jansky Very Large Array dari National Science Foundation di New Mexico dan Observatorium Sinar-X Chandra NASA juga berkontribusi untuk memahami duo dinamis ini.
Adapun observatorium ruang angkasa Gaia ESA (Badan Antariksa Eropa) membantu mengidentifikasi quasar ganda ini sejak awal.
Astronom dari University of Illinois lainnya yang turut terlibat dalam penelitian tersebut, Xin Liu menuturkan pencarian quasar lainnya akan terus berlanjut meski pada 2026 mendatang Hubble dijadwalkan untuk dinonaktifkan.
Liu mengungkapkan Teleskop Antariksa Romawi Nancy Grace NASA yang diluncurkan pada tahun 2027 memiliki tampilan lebih luas dan ideal untuk melacak quasar.
(pal/pal)