Menguap sering dikaitkan dengan perasaan mengantuk. Manusia akan membuka mulut lebar dan mengeluarkan gumaman besar. Tapi pernahkah kamu perhatikan, kalau menguap itu menular?
Dalam Wonderopolis, disebutkan jika seseorang enam kali lebih mungkin menguap setelah melihat orang lain melakukannya.
Hingga saat ini, ilmuwan belum bisa menjelaskan mengapa manusia menguap. Tetapi terdapat penjelasan ilmiah mengapa menguap bisa menular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Menguap Bisa Menular
Salah satu alasan menguap bisa menular berkaitan dengan pencerminan sosial. Ini dipicu oleh neuron cermin di otak.
Sel-sel tersebut membantu otak memperhatikan perilaku yang berguna pada orang lain dan kemudian menirunya. Ketika seseorang melihat orang lain menguap, neuron cermin mereka mengamati tindakan tersebut dan menafsirkannya sebagai sesuatu yang bermanfaat. Itu juga bisa menyebabkan mereka menguap.
Teori populer lainnya adalah bahwa menguap itu menular berkat ikatan sosial. Faktanya, banyak ahli percaya bahwa itu mungkin merupakan tanda empati.
Manusia tidak diragukan lagi adalah makhluk sosial. Mereka membentuk persahabatan, keluarga, dan hidup bersama dalam kelompok. Itu sebabnya banyak orang meniru orang lain, seperti tersenyum ketika orang lain melakukannya.
Menguap mungkin hanya contoh lain. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa orang kemungkinan besar akan tertular kasus menguap dari orang lain jika keduanya memiliki ikatan sosial.
Jawabannya bahkan bisa jadi menguap sama sekali tidak menular. Sebaliknya, orang mungkin menguap saat mereka bersama hanya karena mereka berada di lingkungan yang sama.
Para ahli mengatakan banyak hal yang dapat memicu menguap, termasuk suhu dan waktu dalam sehari. Kemungkinan pemicu dapat dialami oleh siapa saja di area umum yang sama. Oleh karena itu, orang yang saling menguap mungkin hanya kebetulan.
'Tertular' Menguap Juga Terjadi Pada Hewan
Menguap tak hanya terjadi pada manusia. Para ilmuwan telah melihat perilaku serupa pada mamalia lain.
Primata, serigala, dan bahkan anjing peliharaan tampaknya bisa 'tertular' menguap. Dalam beberapa kasus, ini bahkan dapat melintasi antar spesies. Misalnya, anjing peliharaan lebih cenderung menguap setelah melihat pemiliknya melakukannya.
(nir/nwy)