Manusia menghadapi tantangan adanya kecerdasan buatan menggantikan perannya di dunia kerja. Dunia digital mengalami perubahan secara masif, sehingga mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja perlu menghadapi beragam kemungkinannya.
Namun, tentunya ada cara untuk menghadapi hal ini. Co-founder i-Growth Indonesia, Evan Indrawijaya mengatakan, sikap yang tepat bisa membawa seseorang bertahan melewati pergolakan digital.
Kunci dalam menghadapi berbagai perubahan digital yang terjadi, menurut Evan, adalah menavigasi karier, sehingga tantangan bisa dihadapi, bukan dihindari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu menjelaskan, ada empat hal yang menyebabkan pergolakan digital, yakni penggunaan robot, kecerdasan buatan, data raya dan digital, serta kecanggihan teknologi.
"Ketika jalan di Grand Indonesia, Jakarta, di sana ada Family Mart yang memanfaatkan robot untuk membuat minuman. Bisa jadi ke depan pelayan bisa digantikan oleh robot," ujar Evan dalam Airlangga Career & Internship Club (ACIC) bertajuk Navigating Your Career Through Turbulance Times (14/4/2023), seperti dikutip dari laman Unair.
Kontrol Diri atas Karier
Evan menyebut kontrol diri dalam menghadapi tantangan merupakan hal yang penting. Menurutnya, kerap kali seseorang menyalahkan situasi saat menghadapi tantangan.
"Terkadang seseorang tidak merasa bahwa kontrol karier mereka tidak berada di tangan sendiri. Mereka menilai orang lain memberikan dampak yang lebih pada karier mereka," ungkapnya.
Evan menambahkan, pola pikir bertahan menghadapi tantangan adalah suatu wujud kontrol diri seseorang. Dia menekankan seseorang akan dapat membuat jalan menuju sukses jika memahami kontrol diri terhadap karier.
"Kita harus mengontrol dan menentukan karier kita sendiri. Kita harus berani mengambil risiko. Karena tidak ada siapa pun yang peduli dengan Anda. Hilangkan ketergantungan terhadap orang lain," tegasnya.
Evan pun menemukan bahwa belajar dari kesalahan adalah hal yang penting. Belajar disebutnya sebagai kunci dalam menguasai pekerjaan.
Dia menerangkan, seseorang pasti berbuat salah dalam pekerjaannya. Kendati begitu, bagaimana belajar dari kesalahan sehingga dapat mempelajari lebih banyak hal.
"Sehingga sesuatu yang tidak terkontrol menjadi terkontrol," ujarnya.
Evan juga menegaskan pentingnya mengenali diri sendiri dalam menentukan karier masa depan.
Mengenali diri menurut Evan dapat membuat seseorang memberikan nilai pada kemampuan dirinya. Berikutnya, seseorang perlu mempunyai target jelas untuk memacu diri dalam menghadapi tantangan.
(nah/nwy)