Teridentifikasi! Fosil Berbulu di Kanada Ternyata Tupai dari Zaman Es

ADVERTISEMENT

Teridentifikasi! Fosil Berbulu di Kanada Ternyata Tupai dari Zaman Es

Zefanya Septiani - detikEdu
Selasa, 11 Apr 2023 21:00 WIB
Fosil tupai tanah Arktik dari Zaman Es (Dok Yukon Beringia Interpretive Center via Smithsonian Magazine)
Foto: Fosil tupai tanah Arktik dari Zaman Es (Dok Yukon Beringia Interpretive Center via Smithsonian Magazine)
Jakarta -

Para ilmuwan baru saja mengidentifikasi sebuah fosil berbulu yang meringkuk yang ditemukan di Kanada sebagai tupai tanah Arktik. Tupai tersebut diperkirakan mati pada saat melakukan hibernasi pada Zaman Es sekitar 30.000 tahun lalu.

Penemuan Fosil Tupai

Penemuan fosil tupai ini berawal ketika penambang yang bekerja di Kanada Utara pada tahun 2018 menemukan benjolan kecil berwarna coklat pucat yang tampak seperti terbuat dari bulu yang membatu, demikian dilansir Smithsonian Magazine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli paleontologi mempelajari gumpalan tersebut dan mengungkapkan bahwa itu merupakan tupai tanah Arktik yang diawetkan dengan sempurna dan hidup sekitar 30.000 tahun yang lalu selama Zaman Es.

Ia meringkuk menjadi bola yang rapat sehingga diperkirakan mati pada saat melakukan hibernasi. Spesimen yang tidak biasa ini kemudian segera dipajang di Yukon Beringia Interpretive Center di Whitehorse, Kanada.

ADVERTISEMENT

Namun, saat ini museum sedang ditutup untuk penggantian materi pamernya dan dijadwalkan untuk buka kembali pada musim semi. Mumi tupai akan menjadi salah satu artifak pamer baru bersama dengan musang berkaki hitam yang diawetkan dan ditemukan di wilayah yang sama.

Para peneliti secara tentatif menamai hewan mumi tersebut sebagai Hester karena ditemukan di dekat Hester Creek di Kanada. Para penambang juga menemukan sisa-sisa tupai di ladang emas dekat Kota Dawson yang terletak di wilayah Klondike di wilayah Yukon, tidak jauh dari perbatasan Alaska.

Beberapa spesimen hewan berhasil ditemukan dalam area tersebut dan setiap spesimennya terpelihara dengan baik dari Zaman Es. Spesimen-spesimen tersebut ialah berang-berang raksasa, bayi mammoth dan anak serigala.

Tupai tanah Arktik diketahui selamat setelah Zaman Es dan hingga saat ini masih menghuni Yukon dan Alaska. Hal tersebut membuat mereka sangat menarik bagi para ilmuwan yang mempertanyakan apakah mamalia kecil ini juga dapat menahan perubahan iklim di masa depan.

Penelitian Fosil Tupai

Pada awal ditemukannya, gumpalan fosil yang berbulu tersebut tidak menyerupai apapun. Namun, melalui pemeriksaan lebih dekat para peneliti berhasil melihat kaki dan cakar kecil tupai serta telinga dan ekornya.

Sisa-sisa tupai yang ditemukan diketahui telah menghabiskan beberapa ribu tahun di permafrost sehingga membuatnya terlalu rapuh untuk diurai. Para peneliti kemudian meminta bantuan praktik dari dokter hewan dengan mesin sinar-X.

Namun, sebelum memindai binatang tersebut mereka khawatir gambarnya akan tidak jelas karena mungkin kalsium tulang telah memburuk dalam jangka waktu yang lama. Tetapi sinar-X menangkap kerangka yang sangat utuh.

Melalui gambar tersebut ahli paleontologi menduga tupai itu masih muda tetapi analisis yang telah mereka lakukan tidak menjelaskan secara pasti bagaimana tupai tersebut bisa mati.

Tupai tanah Arktik tersebut terlihat seperti tupai modern jika dibandingkan dengan kebanyakan tupai. Hal tersebut tercermin karena telinganya yang rata, ekor yang tipis, dan kecenderungan untuk berdiri dengan dua kaki di belakang.

Saat ini tupai akan berukuran panjang sekitar 38 cm dengan berat sekitar 0,6 kilogram. Meskipun mereka dapat hidup sampai sembilan tahun namun mereka dapat berakhir sebagai makanan ringan untuk predator karnivora seperti beruang grizzly, cerpelai dan raptor.

Pada bulan-bulan hangat tupai akan mencari berbagai macam makanan mulai dari jamur hingga buah beri. Tetapi mulai sekitar awal Oktober, mereka mundur ke dalam bawah tanah dan melakukan hibernasi hingga pertengahan April.

Pada saat melakukan hibernasi suhu tubuh mereka turun hingga di bawah titik beku yang mencapai sekitar -2 derajat Celcius yang merupakan suhu tubuh terendah yang diukur dari mamalia manapun.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads