Sains Ungkap Semakin Besar Otak Hewan akan Seperti Ini

ADVERTISEMENT

Sains Ungkap Semakin Besar Otak Hewan akan Seperti Ini

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 27 Mar 2023 11:30 WIB
hewan menguap
Makin Besar Otak Hewan Makin Lama Menguapnya. (Foto: Sina)
Jakarta -

Sebuah studi hewan tahun 2021 mengungkapkan semakin besar otak hewan maka ia akan menguap lebih lama. Bagaimana penjelasannya?

Para peneliti mengumpulkan data 1.291 menguap dari perjalanan kebun binatang dan video online. Termasuk 55 spesies mamalia dan 46 spesies burung. Mereka menemukan hubungan yang kuat antara berapa lama hewan menguap dan ukuran otaknya.

"Kami pergi ke beberapa kebun binatang dengan kamera dan menunggu di dekat kandang hewan sampai hewan menguap," kata etologis Jorg Massen dari Universitas Utrecht di Belanda dalam studi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti dalam studi itu mengungkapkan, durasi menguap hewan berevolusi. Tetapi, masih beriringan dengan ukuran otak dna jumlah neuron.

Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan pada tahun 2007 oleh salah satu peneliti yang mengerjakan penelitian ini: bahwa menguap adalah cara penting untuk mendinginkan otak. Oleh karena itu, otak yang lebih besar perlu menguap lebih lama untuk mendinginkannya dengan benar.

ADVERTISEMENT

Hewan Dengan Durasi Menguap Tersingkat

Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa tikus memiliki durasi menguap tersingkat yakni 0,8 detik. Sedangkan menguap terpanjang dipegang oleh manusia dengan 6,5 detik.

"Melalui penghirupan udara dingin secara bersamaan dan peregangan otot di sekitar rongga mulut, menguap meningkatkan aliran darah yang lebih dingin ke otak, dan dengan demikian memiliki fungsi termoregulasi," jelas etologis Andrew Gallup dari State University of New York dalam Science Alert.

Menguap Pada Hewan Juga Menular?

Sama seperti manusia, menguap juga menular antar hewan. Hipotesis menguap adalah sebagai fungsi sosial, yakni membawa kelompok ke dalam keadaan pikiran yang sama dan mungkin membantu menyinkronkan pola tidur. Namun, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengetahuinya.

"Mendapatkan rekaman video dari begitu banyak hewan yang menguap membutuhkan kesabaran, dan pengkodean selanjutnya dari semua menguap ini telah membuat saya kebal terhadap penularan menguap," kata ahli biologi Margarita Hartlieb dari Universitas Wina, Austria.

Meskipun masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk mencari tahu alasan mengapa makhluk hidup menguap, penulis penelitian menyimpulkan bahwa temuan ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk prediksi berbeda yang berasal dari hipotesis pendinginan otak.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads