Merasa Tercekik saat di Berada Bawah Tekanan? Begini Penjelasan Ilmiahnya

ADVERTISEMENT

Merasa Tercekik saat di Berada Bawah Tekanan? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 26 Mar 2023 12:00 WIB
Kemacetan Jakarta kian padat usai PPKM dicabut. Hal ini dapat menyebabkan memicu traffic stress syndrome (TSS) hingga risiko serangan jantung.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Merasa tercekik saat di bawah tekanan merupakan hal yang kerap terjadi pada atlet olahraga atau seseorang yang mendapati bahwa performa kerjanya sangat buruk. Keadaan ini membuat seseorang membeku dan kehilangan kemampuan terbaiknya pada saat yang paling penting.

Dalam situasi berisiko tinggi, seperti selama wawancara kerja, ujian, atau acara olahraga, seseorang mungkin bisa tercekik di bawah tekanan, yang berarti kinerja mereka lebih buruk dari apa yang diharapkan. Menurut dr Jeri Tikare dikutip dari Live Science, jika rasa tertekan itu dihilangkan, orang-orang tersebut dapat bekerja dengan kemampuan maksimal.

Berperforma buruk pada saat yang paling penting mungkin merupakan fenomena yang terkesan buruk, tetapi belakangan ini penelitian menjelaskan mekanisme potensial di baliknya. Menurut Tikare kondisi tersebut bisa menjadi cara tubuh melindungi diri dari situasi yang dianggap berpotensi mengancam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya reaksi fisiologis yang dialami orang saat ada bahaya terkadang sama dengan yang muncul saat mereka menghadapi tantangan yang tidak terlalu mematikan, seperti berbicara di depan umum atau melakukan aktivitas olahraga.

Bagaimana Seseorang Bisa Tercekik di Bawah Tekanan?

Melansir situs Harvard Business Review, saat seseorang tercekik, secara fisiologis tubuhnya telah memasuki mode perlindungan dari bahaya dan telah melepaskan hormon yang berhubungan dengan stres seperti kortisol dan adrenalin. Ini dapat meningkatkan pernafasan dan detak jantung, melebarkan pupil, dan bahkan menyebabkan berkeringat.

ADVERTISEMENT

Saat tercekik, tidak hanya kinerja seseorang mengalami penurunan, tetapi juga dapat memicu lingkaran setan keraguan diri, rasa malu, rasa bersalah, dan ketakutan. Lebih buruknya, hal tersebut dapat membatasi pengambilan risiko di masa depan, bahkan memicu kesehatan mental jangka panjang, seperti PTSD yang dialami oleh juara Olimpiade Rene Holten Poulsen.

Tercekik juga dapat terjadi bahkan ketika tekanan tetap konstan, misalnya ketika seseorang merasa cemas atau mulai mempertanyakan kemampuan dirinya. Bagian yang membuat frustasi adalah bahwa kondisi ini dapat terjadi sepenuhnya tanpa disadari.

Cara Menghindari Tercekik di Bawah Tekanan

Beberapa cara bisa membuat seseorang terhindar dari kondisi tercekik di bawah tekanan antara lain:

1. Berlatih menghadapi tekanan

Beberapa atlet berlatih tidak hanya untuk keterampilan dan kemampuan, tetapi juga untuk tekanan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Steve Jobs seseorang yang terkenal karena presentasinya yang luar biasa. Di balik itu, ia melakukan latihan sesering mungkin.

2. Kembangkan rutinitas sebelum kerja

Rutinitas sebelum kerja dapat membantu seseorang menjernihkan pikiran, memasuki momen, dan mengatur keterampilan yang terasah dengan baik. Di tempat kerja, seseorang mungkin mengembangkan ritual singkat, seperti latihan pernafasan, mengulang kata-kata positif, hingga mendengarkan lagu tertentu.

3. Berkesadaran penuh (mindfulness)

Teknik mindfulness dan meditasi membantu melatih seseorang untuk menyadari sekelilingnya sambil tetap waspada, penuh perhatian, dan hadir dalam dirinya saat itu juga. Banyak penelitian menunjukkan bagaimana perhatian dan meditasi bisa menenangkan otak dan sistem saraf,mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kinerja.

4. Menyadari proses

Sangat penting untuk menempatkan kemampuan ke dalam sebuah perspektif. Hal ini dapat membuat seseorang tidak terlalu membebankan pada hasil. Dengan menyadari proses, kegagalan tidak akan membuat seseorang merasa bahwa dirinya adalah pecundang, dan menang tidak berarti membuatnya sebagai pemenang.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads