Bipolar merupakan kata-kata yang akrab dengan keseharian kita. Lantas, apa sih sebenarnya bipolar itu? Bagaimana gejalanya dan cara mengatasinya?
Yuk, simak penjelasan bipolar secara medis yang mengutip dari Laman Kementerian Kesehatan, laman National Institute of Mental Health, jurnal "Review: Farmakoterapi Gangguan Bipolar" karya Uzlifatul Zannah, dkk, dan buku Gangguan Bipolar dan Psikoedukasi Sebuah Kumpulan Materi untuk Petugas Kesehatan dalam Melakukan Psikoedukasi pada Pasien dan Keluarga karya Dr Margarita M Maramis, dr , Sp KJ(K).
Pengertian Bipolar
Gangguan bipolar merupakan salah satu penyakit mental yang memengaruhi suasana perasaan/mood seseorang. Penyakit mental ini sebelumnya disebut dengan penyakit manik-depresif ataupun depresi manik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda pada saat seseorang terserang gangguan bipolar adalah perubahan emosi yang drastis pada orang tersebut. Suasana hati yang berubah dapat dari sangat senang (episode manik) lalu menjadi sangat sedih (episode depresif). Biasanya perubahan emosi tersebut akan melewati fase normal namun pada sebagian orang terdapat ada pula yang tidak melewati fase normal.
Menurut Bauer dalam jurnal "Review: Farmakoterapi Gangguan Bipolar", penyakit ini merupakan tantangan yang sulit karena bersifat berulang, episodik dan heterogen. Oleh sebab itu gangguan bipolar biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup.
Data dari WHO pada tahun 2004 gangguan bipolar sudah menyerang sekitar 29,5 juta individu. Penyakit ini biasa didiagnosis pada masa remaja akhir ataupun awal masa dewasa. Kendati demikian gejala bipolar bisa muncul pada anak-anak.
Gejala Gangguan Bipolar
Pada saat terserang gangguan bipolar biasanya kita akan mengalami dua gejala yang bergantian yaitu gejala manik dan gejala depresif.
1. Gejala Gangguan Bipolar Fase Manik
Berikut merupakan gejala manik yang ditunjukan pada seorang dengan gangguan bipolar:
- Merasa sangat senang atau sangat mudah tersinggung atau sensitif.
- Merasa gelisah atau tegang.
- Berbicara cepat tidak seperti dalam keadaan normal dan berbicara tentang banyak hal yang berbeda.
- Memiliki kebutuhan atau keinginan tidur yang menurun.
- Merasa bisa melakukan banyak hal sekaligus tanpa merasa lelah.
- Peningkatan percaya diri yang berlebih dan merasa luar biasa penting, berbakat atau kuat.
2. Gejala Gangguan Bipolar Fase Depresif
Sedangkan berikut merupakan gejala depresif yang ditunjukan seorang dengan gangguan bipolar:
- Merasa sangat sedih atau cemas.
- Mengalami gangguan tidur seperti susah tidur, bangun terlalu awal ataupun tidur terlalu banyak.
- Sulit berkonsentrasi dan kerap kesulitan untuk mengingat sesuatu.
- Memiliki penurunan minat dalam semua aktivitas.
- Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan.
- Kerap merasa putus asa atau tidak berharga serta berpikir tentang kematian atau bunuh diri.
Namun, bagi sebagian orang dengan gangguan bipolar mereka dapat mengalami gejala manik dan depresif secara bersamaan. Hal tersebut biasanya dikenal dengan fitur campuran. Pada saat mengalami fitur campuran orang tersebut akan merasa sangat sedih, kosong atau putus asa namun mereka juga akan merasa sangat bersemangat.
Faktor Risiko Gangguan Bipolar
Para peneliti kemudian melakukan penelitian terkait dampak yang ditimbulkan kepada seorang dengan gangguan bipolar. Penelitian ini kemudian dapat membantu para peneliti untuk mengembangkan layanan kesehatan, membuat rencana perawatan dan melakukan perawatan pasien dengan gangguan bipolar. Berikut merupakan faktor risiko gangguan bipolar:
1. Struktur dan fungsi otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan gangguan bipolar atau gangguan mental lainnya memiliki perbedaan struktur dan fungsi otak dengan orang yang tidak memiliki gangguan kesehatan mental.
Melalui pemeriksaan otak ini para ilmuwan dapat lebih memahami terkait gangguan bipolar yang dialami seseorang dan perawatan yang akan dilakukan.
2. Genetika
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa gen tertentu dapat lebih mengembangkan gangguan bipolar. Penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang dengan orang tua atau saudara kandung pengidap bipolar memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk juga mengidap bipolar.
Kendati demikian, diketahui bahwa tidak ada gen tertentu yang dapat menyebabkan gangguan bipolar. Namun mempelajari terkait gen ternyata dapat membantu para peneliti untuk mengembangkan pengobatan baru.
Cara Mengatasi Gangguan Bipolar
Mengalami gangguan bipolar merupakan sebuah tantangan bagi kita dalam menghadapi kehidupan. Berikut merupakan beberapa cara untuk mengatasi gangguan bipolar untuk membantu kalian menjalani hidup dengan lebih mudah:
- Bekerja sama dengan profesional untuk melakukan rencana perawatan.
- Mengikuti rencana perawatan sesuai dengan petunjuk.
- Menyusun aktivitas sehingga memiliki rutinitas untuk makan, tidur dan berolahraga.
- Melakukan olahraga berat secara teratur seperti joging, berenang, atau bersepeda yang dapat membantu mengatasi depresi dan menjaga kesehatan jantung dan otak.
- Melacak suasana hati dan aktivitas sehari-hari untuk mengetahui perubahan suasana hati yang dialami.
- Meminta bantuan orang terdekat dan terpercaya untuk mengikuti rencana perawatan.
- Bersabar karena melakukan pengobatan gangguan bipolar memakan waktu yang lama.
(nah/nah)