Bunyi Teks Proklamasi, Sejarah, dan Fakta di Balik Perumusannya

ADVERTISEMENT

Bunyi Teks Proklamasi, Sejarah, dan Fakta di Balik Perumusannya

Martha Grattia - detikEdu
Kamis, 09 Mar 2023 14:30 WIB
Bunyi Naskah Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Foto: detikcom/Rachman Haryanto
Jakarta -

Teks proklamasi menjadi salah satu bukti sejarah Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Teks proklamasi yang telah melalui proses tidak mudah ini harus dikenang.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi, yang dulunya rumah dari Laksamana Tadashi Maeda seorang perwira Jepang, menjadi saksi sejarah perumusan dan penandatangan teks proklamasi Kemerdekan Indonesia.

Teks proklamasi ini dirumuskan oleh tiga tokoh nasional yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Lalu ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ulasannya berdasarkan Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Direktorat SMP Kemdikbud.

Bunyi Teks Proklamasi

Berikut ini isi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang versi ketikan Sayuti Melik:

ADVERTISEMENT

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi

Berawal dari berita kota Hiroshima dan Nagasaki yang habis oleh bom dari Sekutu, pada 15 Agustus kabar Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pun terdengar. Golongan muda yang mendengar kabar tersebut dari Radio BBC mulai mendesak Soekarno dan Hatta untuk memanfaatkan situasi sesegera mungkin untuk menyatakan proklamasi.

Hal itu menimbulkan perdebatan antara golongan muda dan golongan tua karena belum ada pernyataan resmi dari Jepang. Maka, golongan tua meminta untuk menunggu sampai tanggal 24 Agustus.

Hingga akhirnya para pemuda pada tanggal 15 Agustus 1945 dibawah pimpinan Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana mengamankan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok dengan harapan mempercepat kemerdekaan. Singkat cerita, Soekarno dan Hatta kembali bersama Ahmad Soebardjo dengan jaminan proklamasi akan terjadi besok.

Malam harinya mereka tiba di rumah Laksamana Maeda untuk membahas masalah tersebut. Akhirnya keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi yang disusun sebanyak dua alinea ini selesai 2 jam kemudian.

Naskah teks proklamasi diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Naskah diketik oleh Sayuti Melik dan didampingi oleh BM Diah. Setelah selesai, naskah pun diserahkan dan ditandatangani oleh Soekarno.

Pada pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, naskah proklamasi dibacakan dalam suasana khidmat di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Kabar proklamasi inipun disebarluaskan dan gelora euforia masyarakat yang merayakan kemerdekaan amat terasa saat itu.

Fakta di Balik Perumusan Teks Proklamasi

Berikut fakta-fakta di balik proses perumusan teks proklamasi:

1. Peran Ahmad Soebardjo

Ahmad Soebardjo berusaha membujuk para golongan muda untuk melepaskan Soekarno-Hatta. Dengan jaminan dari Ahmad Soebardjo bahwa proklamasi akan dilaksanakan esok hari, akhirnya golongan muda pun melepaskan Soekarno-Hatta. Selain itu, Ahmad Soebardjo juga berperan membantu Soekarno-Hatta dalam merumuskan naskah proklamasi.

2. Peran Laksamana Maeda

Setelah peristiwa Rengasdengklok, Soekarno-Hatta dan rombongan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda yang merupakan seorang perwira Jepang. Maeda mempersilahkan mereka untuk menyelesaikan teks proklamasi mereka.

3. Mesin Ketik

Mesin ketik yang digunakan untuk mengetik teks proklamasi merupakan mesin ketik buatan Jerman yang dipinjam dari Kolonel Kandeler, seorang Angkatan Laut Jerman yang berkantor di Gedung KPM (sekarang Pertamina). Hal ini terjadi karena mesin ketik yang tersedia di rumah Laksamana Maeda danya tersedia dengan huruf kanji, lalu sekretaris urusan rumah tangga di rumah Maeda, Satsuki Mishima meminjam mesin ketik tersebut.

4. Naskah Proklamasi

Konsep teks proklamasi tulisan Ir. Soekarno dengan ketikan Sayuti Melik terdapat beberapa perbedaan. Pada tulisan tangan Ir. Soekarno dari kata "tempoh" menjadi "tempo" di ketikan sayuti melik, dan "wakil-wakil Bangsa Indonesia" menjadi "atas nama Bangsa Indonesia" serta penulisan hari dan bulannya.

5. Menu sahur

Maeda sebagai tuan rumah hendak meminta kepada stafnya menjamu tamu-tamu beliau. Karena mengetahui sebagian besar tamu adalah muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, akhirnya dibuatkan menu sahur berupa nasi goreng, beserta lauk lainnya yaitu ikan sarden, telur, dan roti.

6. Peran Pewarta

Media berita sangat penting dalam peristiwa ini. Salah satunya adalah pengabadian momen pembacaan proklamasi oleh Frans dan Alex Mendur dari IPPHOS. BM Diah dan Jusuf Ronodipuro juga membantu menyebarkan berita proklamasi melalui berbagai cara yaitu radio, surat kabar, telegram, serta lisan.

Nah itu dia isi, sejarah, serta fakta dari perumusan teks proklamasi. Semoga menambah wawasan dan jangan pernah melupakan sejarah ya, detikers!




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads