Studi: Orang Utan Pun Punya Gaya Seni, Bisa Berubah Tiap Musim

ADVERTISEMENT

Studi: Orang Utan Pun Punya Gaya Seni, Bisa Berubah Tiap Musim

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 28 Feb 2023 10:30 WIB
Ozon, orang utan legendaris di Kebun Binatang Bandung.
Orang utan di Kebun Binatang di Bandung Foto: Wisma Putra/detikJabar
Jakarta -

Sebuah studi ungkap masing-masing orang utan memiliki gaya artistik dengan arti tersendiri dalam karya yang diciptakannya.

Dikutip dari jurnal Animals, Senin (27/2/2023) disebutkan bila menggambar adalah salah satu kegiatan yang digunakan sebagai langkah pengayaan para primata. Terutama mereka yang hidup di penangkaran.

Para primata yang dimaksud dalam hal ini adalah simpanse (Pan troglodytes), gorila (Gorilla gorilla), orang utan (Pongo pygmaeus), monyet capuchin (Cebus apella), dan kera rhesus (Macaca mulatta).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, mereka dapat menciptakan karya seni yang mencerminkan kepribadian dan suasana hati masing-masing loh!

Hal tersebut terutama ditemukan kepada lima orang utan Kalimantan betina (Pongo pygmaeus) di Taman Zoologi Tama, Jepang. Di dalam penangkaran mereka difasilitasi aktivitas menggambar secara rutin.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, setiap individu ternyata memiliki gaya menggambar yang berbeda baik dalam penggunaan warna hingga bentuk. Mengagumkan bukan? Begini penjelasannya.

Kemampuan Orang Utan Menggambar

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penelitian difokuskan kepada lima orang utan Kalimantan betina yang ternyata memiliki gaya menggambar yang berbeda.

Namun tak hanya itu, para peneliti juga mencatat bahwa gaya menggambar beberapa orang utan juga berubah seiring perubahan musim karena kemungkinan mencerminkan fluktuasi (perubahan) di dalam pikiran mereka.

Orang utan ( Pongo sp.) secara filogenetis dekat dengan manusia setidaknya 97% memiliki warisan genetik yang umum. Dengan demikian mereka menjadi yang kandidat ideal dalam memahami asal-usul perilaku menggambar.

Menariknya, mereka dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang sangat canggih dan penggunaan alat yang rumit.

Penelitian diawali dari menganalisis hampir 1.500 gambar orang utan yang dilakukan secara teratur antara tahun 2006 dan 2016. Kelima orang utan itu bernama Molly, Gypsy, Julie, Kiki dan Yuki.

Hasilnya, ditemukan satu orang utan yang sangat produktif dalam menggambar yang diketahui bernama Molly seperti yang dikutip dari IFL Science. Karya Molly terkenal karena kerumitannya jika dibandingkan dengan teman-temannya.

Berdasarkan data tersebut, peneliti perilaku hewan dari Institut Catholique de Lille, Maria Pele melakukan studi ini bersama lima orang rekannya untuk melanjutkan langkah berikutnya. Mereka menganalisis 790 gambar orang utan yang diantaranya 656 karya Molly.

Temuan mereka mengungkapkan bahwa perilaku menggambar keli orang utan ini tidaklah acak. Melainkan ada perbedaan di antara individu satu dan lainnya yang mencerminkan gaya, pola pikir dan motivasi mereka untuk menggambar.

Setiap preferensi artistik karya orang utan juga bisa dilihat berdasarkan warna dan bentuk yang mereka pilih untuk digambar.

Sebagai contoh, gambar Molly ternyata memiliki warna yang kurang kontras dibandingkan teman-temannya. Karena ia tidak menekan krayonnya dengan kekuatan penuh sehingga warna yang dihasilkan tidak pekat.

Meski begitu banyak perbedaan lain yang didapatkan para peneliti terhadap Molly, Gypsy, Julie, Kiki dan Yuki.

"Gambar Molly adalah yang paling kompleks (lebih berisi daripada gambar temannya yang lain, dengan penggunaan lebih banyak bentuk dan warna) diikuti oleh gambar Yuki. Kiki juga menunjukkan perbedaan dengan teman-temannya karena sederhana namun sangat mencolok dengan hanya satu warna yang digunakan dan menekan krayon dengan keras)," ujar peneliti.

Perbedaan Gambar Orang Utan Setiap Musim

Layaknya seniman sejati, peneliti mencatat ada perubahan dalam karya menggambar para orang utan khususnya Molly saat musim berganti. Di musim semi, ia cenderung menggunakan ungu sebagai warna dominannya.

Sedangkan warna hijau lebih sering terlihat di musim panas dan dingin. Molly juga menggunakan warna merah ketika ia melihat orang utan lain melahirkan di penangkarannya.

Terkait bentuk gambar, ada juga perbandingan di setiap musimnya. Ketika musim panas Molly cenderung lebih banyak menggunakan lingkaran di gambarnya. Menurut peneliti hal ini bisa menjadi isyarat terkait suasana hati Molly yang tengah bahagia karena cuaca dan kehadiran lebih banyak pengunjung.

Contoh gambar orang utan bernama Molly. Dari kiri ke kanan gambar di musim gugur, semi, panas, dan dinginContoh gambar orang utan bernama Molly. Dari kiri ke kanan gambar di musim gugur, semi, panas, dan dingin Foto: dok. Tama Zoological Park

Kemampuan Gambar Orang Utan Mirip Anak Manusia

Secara umum, orang utan menggambar hanya dengan tiga motif dasar yakni loop (spiral berulang), lingkaran dan pola kipas. Gaya gambar ini juga terlihat di jenis primata lain bukan hanya orang utan.

Seperti simpanse yang juga terkenal karena keingintahuannya dan bisa menggambar. Namun, peneliti menemukan pergelangan tangan orang utan lebih fleksibel daripada simpanse.

Sehingga orang utan lebih mudah untuk menggambar karena mereka dapat menekuk tangannya ke belakang.

Tak hanya primata, gaya menggambar orang utan juga ditemukan di anak manusia. Mereka juga cenderung menggunakan struktur ini dalam karya seni awal mereka.

"Gambar yang diciptakan simpanse, anak manusia dan orang utan memiliki banyak kesamaan pada dasarnya," kata peneliti.

Namun mereka menjelaskan perlu penelitian lebih jauh ke spesies primata lainnya seperti gorila untuk mengidentifikasi kemampuan menggambar mereka. Dengan demikian, melalui studi ini para peneliti berharap dapat menemukan asal mula menggambar pada manusia.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads