Apakah Tumbuhan Tidur? Begini Buktinya dari 250 Juta Tahun Lalu

ADVERTISEMENT

Apakah Tumbuhan Tidur? Begini Buktinya dari 250 Juta Tahun Lalu

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 25 Feb 2023 15:00 WIB
Fosil daun kelompok Gigantopterid dengan lubang bekas gigitan serangga dari formasi Xuanwei Permian,  ProvinsiYunnan, China Barat Daya.
Fosil daun kelompok Gigantopterid dengan lubang bekas gigitan serangga dari formasi Xuanwei Permian, ProvinsiYunnan, China Barat Daya. Foto: Zhuo Feng dkk.
Jakarta -

Apakah tumbuhan itu tidur? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tumbuhan itu tidur. Bahkan,kebiasaan tumbuhan tidur sudah berlangsung sejak 250 juta tahun lalu.

Penelitian Zhuo Feng dkk di jurnal Current Biology menemukan kebiasaan ini pada fosil Gigantopterid, yaitu fosil kelompok tumbuhan yang hidup pada periode Permian, sekitar 299- 252 juta tahun yang lalu.

Berdasarkan penelusuran pada ratusan spesimen dan foto fosil Gigantopterid, mereka menemukan lubang-lubang bekas gigitan simetris pada bagian daun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan lubang simetris di daun tersebut menunjukkan bahwa daun-daun dari tumbuhan purba tersebut merupakan daun dewasa yang terlipat atau menggulung ketika dimakan serangga.

Karena terlipat, bagian yang digigit dan dimakan menyisakan lubang di posisi simetris dari sisi-sisi daun yang menempel saat tumbuhan tidur.

ADVERTISEMENT

Kenapa Tumbuhan Tidur?

Feng dan rekan-rekan mendapati, tumbuhan tidur sebagai respons terhadap stimuli atau pemicu eksternal.

Responsnya macam-macam, mulai dari bunganya yang seolah-olah layu di malam hari tetapi segar kembali di pagi hari, atau daun yang menggulung atau melipat diri sejak matahari terbenam, lalu terbuka lagi saat matahari terbit.

Pada tumbuhan purba Gigantopterid, tumbuhan tidur dengan adanya gerak foliar nyctinastic.

Gerak foliar nyctinastic adalah gerak tumbuhan akibat rangsangan dari luar (gerak nasti) berupa munculnya kegelapan (nycto), sekitar waktu matahari terbenam sampai matahari terbit.

Jejak Serangga Makan saat Tumbuhan Tidur

Feng semula menemukan daun tumbuhan hidup punya lubang simetris di daunnya. Kemudian, ia baru menyadari bahwa lubang itu terbentuk karena serangga memakan daun-daun tersebut saat sedang terlipat di malam hari, dikutip dari Phys.org.

Daun tumbuhan modern dengan lubang bekas gigitan serangga simetris.Daun tumbuhan modern dengan lubang bekas gigitan serangga simetris. Foto: Zhuo Feng dkk.

Stephen McLoughlin, salah satu penulis penelitian ini, menambahkan bahwa mereka lalu mencari tahu apakah asal-usul tumbuhan tidur sudah berlangsung sejak zaman purba.

"Karena tidak mungkin tahu apakah daun melipat karena tidur atau karena hendak gugur atau terlipat setelah mati, kami mencari pola unik bekas gigitan serangga pada tumbuhan-tumbuhan dengan perilaku nyctinastic. Kami menemukan satu kelompok fosil tumbuhan yang menguak asal-usul strategi perilaku ini dari zaman purba," kata McLoughlin.

Feng menuturkan, timnya lalu meneliti kelompok fosil tumbuhan periode Permian tersebut karena dikenal mengalami serangan serangga pemakan tumbuhan.

Di samping itu, tanaman purba tersebut punya daun lebar dan tulang yang kuat sehingga gigitan akibat serangga relatif lebih mudah dideteksi.

Bermula dari satu spesimen, Feng lalu mencari tahu lubang gigitan serangga di spesimen kedua dari kelompok tumbuhan purba yang sama.

Lalu, ia melanjutkan penelitian pada ratusan sampel dan foto tumbuhan di Xishuangbanna Tropical Botanical Garden untuk menemukan lebih banyak bukti meyakinkan akan adanya aktivitas nyctinasty.

"Bukti fosil kerusakan daun akibat dimakan serangga ini memberi lebih banyak informasi penting tentang 'perilaku' tumbuhan dan ekologi, ketimbang sekadar konsumsi tumbuhan oleh hewan (herbivora)," kata McLoughlin, dikutip dari Live Science.

"Rekaman fosil atas interaksi tumbuhan dan hewan ini banyak sekali, dan kebanyakan data ekologi ini belum disentuh," pungkasnya.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads