Menjadi hewan dengan kemampuan yang mengagumkan, tahukah detikers apakah gajah bisa melompat?
Tak banyak diketahui, gajah memang memiliki sifat dan kemampuan yang mengagumkan. Mereka memiliki indra penciuman dan bisa mengingat objek dengan sangat baik, jarang terkena kanker, memiliki kehidupan sosial yang kompleks dan gajah bisa berlari loh.
Ya, mereka juga mampu berlari meski tak cepat. Alasannya kembali lagi ke bobot tubuh yang dimiliki gajah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari laman AZ Animals, Kamis (23/2/2023) seekor gajah banteng afrika dapat memiliki berat 11,5-12,25 ton. Sedangkan gajah hutan afrika yang lebih kecil dapat memiliki berat hingga 6 ton.
Bila dihitung secara rata-rata, gajah bisa memiliki berat 3.628 kilogram. Dengan demikian, wajar bila ia dijuluki mamalia terberat yang ada di darat.
Dengan berat yang besar, kecepatan tercepat seekor gajah hanya berkisar di angka 15 mph (sekitar 24 km/jam).
Selain itu bobot tubuh gajah juga ikut mempengaruhi kemampuan kaki gajah lainnya, seperti melompat. Sayangnya, sebagian besar ilmuwan belum secara khusus mempelajari hal ini.
Namun berikut beberapa hal yang mungkin terjadi sehingga gajah tak bisa melompat.
Alasan Gajah Tidak Bisa Lompat
Dikutip dari laman Live Science, John Hutchinson seorang profesor evolusi biomekanika di Royal Veterinary College, London menjelaskan otot kaki gajah relatif lebih lemah dan pergelangan kaki yang tidak fleksibel dibanding hewan lainnya.
"Hewan yang melompat membutuhkan pergelangan kaki yang sangat lentur, memiliki tendon achilles serta otot betis yang kuat. Sedangkan gajah memiliki otot kaki bagian bawah yang sangat lemah dan pergelangan kaki yang tidak terlalu fleksibel," ujar John Hutchinson.
Meski memiliki kelemahan di bagian kaki, gajah tetap mampu berjalan dengan jarak yang sangat jauh. Mamalia ini juga mampu berlari, namun hanya mampu di jarak yang pendek karena gajah memiliki daya tahan yang buruk untuk berlari.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, gajah nampaknya tidak mampu berlari lebih cepat dari 15 mph (sekitar 24 km/jam).
John juga menyatakan ketika berlari, gajah tidak seperti terbang dan mengudara layaknya hewan besar lainnya. Satu kaki mereka setidaknya selalu berada di tanah.
"Hewan besar lainnya misalnya badak seperti mengudara saat berlari. Pasti ada sesuatu tentang badak yang membuat mereka lebih kuat daripada gajah," katanya.
Perlindungan Diri Gajah
Sebagian hewan yang bisa melompat, biasanya menggunakan hal tersebut sebagai cara untuk melarikan diri. Namun, John menjelaskan gajah tak membutuhkan hal tersebut.
Menurutnya, menjadi besar (memiliki badan besar) adalah sebuah pertahanan diri dari gajah. Lagi pula melompat dapat menyebabkan cedera yang melumpuhkan jika mamalia besar itu tersandung dan jatuh.
Satu-satunya predator gajah dewasa yang sehat pada dasarnya adalah manusia yang melakukan perburuan liar.
Laman Smithsonian Magazine menjelaskan singa, macan tutul, hyena, buaya dan predator lainnya mungkin akan memangsa gajah. Tapi mereka hanya menyerang anak gajah atau gajah tua yang telah sakit parah, bukan gajah muda yang sehat.
Jika seekor gajah merasa terancam, ia akan memancarkan sebuah alarm kepada kawanannya. Sebagai hewan yang bergantung satu sama lain di sebuah kawanan, mereka akan membentuk tameng pelindung jika diserang predator.
Gajah yang lebih muda dan rentan akan dikelilingi oleh sekelompok gajah dewasa yang lebih ganas untuk menghadapi predator. Sedangkan gajah jantan yang lebih tua mungkin akan menyerang jika merasa di keadaan yang mengancam.
Hewan ini, pada umumnya tidak suka mengangkat kedua kaki sekaligus dan bertumpu pada kaki belakangnya. Tetapi, mereka bisa melakukannya.
Sayangnya, lagi-lagi kini gajah bak tidak bermusuhan dengan hewan lain melainkan dengan manusia. Kini, habitat gajah semakin tergusur dan berubah menjadi pemukiman manusia.
Dengan insting dan kemampuan mengingat yang ia miliki, gajah adalah hewan yang pintar. Meski terlihat lemah, mereka mampu melawan daripada yang manusia bisa ketahui.
(pal/pal)