Orang Kidal Lebih Pintar, Mitos atau Fakta?

ADVERTISEMENT

Orang Kidal Lebih Pintar, Mitos atau Fakta?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 15 Feb 2023 10:00 WIB
Hari Kidal Internasional 13 Agustus, Sejarah dan Fakta Menarik
Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Pernahkah detikers mendengar ungkapan orang kidal lebih pintar dibanding yang tidak kidal? Ungkapan itu akhirnya dibuktikan melalui penelitian.

Terlihat berbeda memang bukan berarti tidak sempurna. Faktanya, mereka yang lebih mengandalkan tangan kiri atau kidal berjumlah sekitar 10 persen dari populasi manusia di seluruh dunia dilansir melalui laman Healthline, Selasa (14/2/2023).

Beberapa di antaranya bahkan sosok terkenal dan seorang pemikir yang hebat seperti filsuf Aristoteles, Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte hingga Pendiri Microsoft Bill Gates.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Kidal

Kidal adalah kecenderungan untuk lebih nyaman dan terampil saat menggunakan tangan kiri dibandingkan kanan untuk melakukan berbagai kegiatan sehari=hari.

Para ilmuwan percaya bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa kidal seperti genetika, lingkungan, dan kesempatan acak.

ADVERTISEMENT

Mereka percaya kidal ada hubungannya dengan perbedaan perkembangan antara otak kanan dan kiri. Pada dasarnya, otak kan akan mengontrol gerakan di sisi kiri tubuh begitu pula sebaliknya.

Tak hanya itu, kidal juga adalah hal yang diturunkan. Anak-anak dari orang tua yang kidal cenderung juga kidal dibanding anak-anak dari orang tua yang tidak kidal.

Selain itu pengaruh budaya, lingkungan dan paparan prenatal (sebelum kelahiran) juga menjadi faktor seseorang bisa kidal.

Sejarah Kidal

Memiliki sejarahnya sendiri, pada awalnya orang kidal dipandang dan diperlakukan sebagai masyarakat buangan. Karena hal itu, mereka yang disebut sebagai orang kidal kerap dianggap berbeda.

Pada abad pertengahan, mereka yang kidal dituduh melakukan sihir dan semakin terbuang. Hingga akhirnya pada abad ke-20 banyak pendidik di Amerika Serikat mencoba mereka yang kidal untuk melatih kembali kecenderungan alami mereka agar tidak kidal.

Para ilmuwan mengira kidal sebenarnya disebabkan oleh kerusakan otak ringan. Namun hal ini hanyalah mitos belaka.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyak penelitian yang menegaskan bila orang kidal sebenarnya berkaitan dengan kecerdasan yang lebih tinggi.

Sayangnya meski dibuktikan secara penelitian, medis masih mengungkapkan hal tidak meyakinkan kaitan antara kidal dan cerdas.

Hubungan Kidal dan Kecerdasan

Kecerdasan sebenarnya dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Dalam ilmu psikologi, kecerdasan dapat digambarkan dengan memiliki satu atau kombinasi sifat-sifat tertentu seperti tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi, kemampuan untuk belajar, pengetahuan emosional, kreativitas hingga adaptasi.

Ada berbagai teori tentang kecerdasan dan cara mengukurnya. Namun yang paling banyak digunakan adalah tes intelligence quotient (IQ).

Hingga akhirnya peneliti membuktikan ungkapan orang kidal lebih pintar dengan menjelaskan hubungan kidal dan kecerdasan melalui tes IQ.

Mitos vs Fakta Orang Kidal Lebih Pintar

Meski telah dilakukan penelitian, berbagai pro dan kontra timbul terkait kebenaran orang kidal lebih pintar daripada yang tidak. Ada penelitian yang mendukung bahwa kidal ada hubungannya dengan kecerdasan atau kepintaran.

Contohnya sebuah studi yang diterbitkan melalui Journal Of The International Neuropsychological Society di tahun 2010 mengungkapkan bahwa orang kidal sedikit lebih baik pada tes kognitif jika dibandingkan yang tidak kidal.

Namun sebuah ulasan di Neuroscience & Biobehavioral pada tahun 2015 lalu tidak mendukung ungkapan orang kidal lebih pintar. Para ilmuwan membuktikannya dengan lima meta-analisis yang mencakup data lebih dari 16.000 individu.

Hasilnya, mereka tidak menemukan perbedaan dalam tingkat IQ antara orang kidal dan tidak kidal. Orang kidal bahkan disebut tampak cenderung memiliki kecacatan intelektual.

Studi terbaru pada tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Brain mengungkapkan adanya perbedaan genetik antara orang kidal dan tidak kidal. Penelitian itu tak main-main karena datanya berasal dari 400.000 orang.

Data tersebut menyimpulkan bila otak kiri dan kanan lebih terhubung dan lebih terkoordinasi di wilayah yang melibatkan bahasa bagi mereka yang kidal.

Dengan demikian, orang kidal biasanya terampil dalam hal verbal bukan lebih pintar secara keseluruhan dibanding yang tidak kidal.

Dampak Kidal

Tak hanya cenderung memakai tangan kiri dibanding kanan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang kidal lebih mungkin mengembangkan kondisi tertentu.

Seperti adanya penyakit parkinson, skizofrenia, kanker payudara, gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan ketidakmampuan belajar seperti disleksia.

Meski begitu, orang kidal juga mungkin memiliki keunggulan di bidang tertentu. Seperti sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Psychology yang menjelaskan orang kidal lebih baik dalam proses berpikir untuk menghasilkan ide-ide kreatif.

Mereka yang kidal juga cenderung unggul dalam kegiatan olahraga. Keunggulan tersebut terkadang menjadi hal yang harus dibanggakan.

Meskipun ada perbedaan yang aneh antara orang kidal dan mereka yang tidak, pada kenyataannya tingkat kecerdasan bukanlah salah satunya. Akibatnya penelitian menunjukkan hasil yang beragam ketika ingin membuktikan hubungan kidal dan kecerdasan.

Dengan demikian para peneliti terkemuka menyimpulkan bahwa orang kidal tidak lebih pintar dari teman mereka yang tidak kidal. Untuk itu ungkapan tersebut hanyalah mitos belaka.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads