Raja George VI atau Pangeran Albert, adalah ayahanda dari Ratu Elizabeth II. Ia pernah berkuasa selama 16 tahun di Inggris Raya. Dikenal karena memiliki gangguan bicara atau 'gagap', ini profil lengkap Raja George VI.
Raja George VI adalah putra kedua dari raja George V. Ia dinobatkan sebagai raja Inggris pada tahun 1937 dan merupakan simbol perjuangan rakyat Inggris selama Perang Dunia II.
George VI mendukung Winston Churchill, mantan Perdana Menteri Inggris, sepenuhnya selama perang dan bahkan mengunjungi tentara di medan perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masa Muda Raja George VI
Raja George VI lahir dengan nama lengkap Albert Frederick Arthur George pada 14 Desember 1895 di Sandringham, Norfolk, Inggris. Ia memimpin Inggris dari tahun 1936 hingga 1952.
George VI atau Pangeran Albert adalah putra kedua Raja George V dan Victoria May, Duchess of York (Mary of Teck). Lahir di tengah kerajaan tidak membuat masa muda Pangeran Albert menyenangkan.
Menurut situs Biography, ibunya bukanlah yang paling penyayang dan ayahnya berwatak keras dan kritis. Saat belajar, tutornya kerap memaksa Albert untuk menulis dengan tanan kanan. Meski secara alami, Albert adalah seorang kidal.
Pada usia delapan tahun, Pangeran Albert mengalami gagap. Ia juga mengenakan penyangga kaki untuk menyembuhkan lututnya yang terbentur.
Pendidikan Raja George VI
Pada tahun 1909, Pangeran Albert lulus dari Akademi Angkatan Laut Kerajaan di Osborne. Kemudian Albert melanjutkan pendidikan ke Royal Navy Academy di Dartmouth dan bergabung dengan Royal Navy sebagai taruna.
Selama Perang Dunia I, calon raja George VI ini bertugas di HMS Collingwood. Pada tahun 1919, dia bergabung dengan Royal Air Force dan disertifikasi sebagai pilot.
Setelah perang, Pangeran Albert pergi ke Trinity College, yang sekarang menjadi University of Cambridge, dan belajar sejarah, ekonomi, dan kewarganegaraan. Dia hanya belajar selama satu tahun, sebelum diangkat menjadi Duke of York dan mulai menjalankan tugas publik untuk ayahnya.
Keluarga Raja George VI
Duke of York menikah dengan Lady Elizabeth Bowes-Lyon pada 26 April 1923 di Westminster Abbey. Mereka memiliki dua anak, Elizabeth (Ratu Elizabeth II), lahir tahun 1926, dan Margaret (Countess Snowdown), lahir tahun 1930.
Putri Elizabeth diceritakan sangat peduli dengan gangguan bicara Albert. Akhirnya, Elizabeth meminta bantuan Lionel Logue, seorang terapis wicara Australia yang tinggal di London.
Meski awalnya enggan, Pangeran Albert mulai melakukan terapi dengan ditemani istrinya. Secara bertahap, kemampuan bicara Albert membaik.
Naik Takhta Raja dan Jadi 'Simbol' Inggris pada Perang Dunia II
Albert naik takhta pada 11 Desember 1936 dan secara resmi dinyatakan sebagai raja pada hari berikutnya. Ia mengambil nama George VI dan dimahkotai pada 12 Mei 1937.
Kepemimpinan George VI bertepatan dengan pecahnya perang dunia II. Berkat aksi heroiknya, ia menjadi simbol keberanian dan ketabahan yang kuat bagi rakyat Inggris.
Alih-alih memindahkan keluarganya ke tempat yang aman di Kanada, ia tetap berada di Inggris selama pertempuran. Menurut Ensiklopedia Britannica, dia juga mengunjungi langsung pasukannya di beberapa medan pertempuran.
Pada tahun 1943 Raja George VI mengunjungi pasukan Inggris di Afrika Utara. Kemudian pasukan di Malta.
Pada Juni 1944, 10 hari setelah invasi, raja mengunjungi pasukan di Normandia. Dalam kunjungan itu, ia harus kehilangan keponakan istrinya dan adik bungsunya akibat terbunuh.
Akhir Hayat Raja George VI
Setelah Perang Dunia II, tekanan perang meliputi kesehatan Raja George VI. Pada waktu ini, Putri Elizabeth, mulai mengambil beberapa tugas kerajaannya. Tur yang direncanakan ke Australia dan Selandia Baru ditunda setelah raja mengalami penyumbatan arteri pada tahun 1949.
Pada tahun 1951, setelah bertahun-tahun berpredikat sebagai perokok berat, Raja George VI didiagnosis menderita kanker paru-paru dan arteriosklerosis. Pada 23 September 1951, paru-paru kirinya diangkat.
Pagi hari pada 6 Februari 1952, George VI ditemukan meninggal di tempat tidur pada usia 56 tahun. Ia menutup usia karena trombosis koroner, pembekuan darah pada jatuh.
Setelah kematian George VI, Elizabeth II naik tahta. Ia menjadi Ratu Elizabeth II pada usia 25 tahun dan secara resmi dinobatkan pada usia 27 tahun.
(nir/nwy)