Apa Itu Fenomena Tectonic Escape Penyebab Gempa Turki?

Apa Itu Fenomena Tectonic Escape Penyebab Gempa Turki?

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 09 Feb 2023 11:30 WIB
Zona patahan Turki penyebab gempa Turki.
Zona terjadinya fenomena tectonic escape penyebab gempa Turki. Foto: BMKG
Jakarta -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) RI menyebut fenomena tectonic escape sebagai penyebab gempa Turki.

Gempa Bumi berkekuatan M7,8 itu semula terjadi Senin pagi (6/2/2023) waktu setempat di Gaziantep, perbatasan Suriah. Peristiwa tersebut disusul gempa kedua 9 jam kemudian di dekat Ekinozu dengan kekuatan M7,5.

BMKG menjelaskan, fenomena tectonic escape di gempa Turki terjadi saat Lempeng Anatolia bergeser ke barat karena Lempeng Arab menekan Lempeng Anatolia ke arah barat laut dalam dinamika tektoniknya.

"Wajar jika Sesar Anatolia Timur dengan laju geser 16 mm/tahun ini mampu mengakumulasi tegangan kulit bumi dan rilis energi sebagai gempa dahsyat yang merusak (destructive) dan mematikan (deadly)," tulis BMKG dalam Instagram @infobmkg, Rabu (8/2/2023).

Gempa pertama terjadi sepanjang 100 km dari garis patahan. Akibatnya, bangunan di dekat patahan mengalami runtuh hingga rusak berat, seperti dikutip dari laman BBC.

Fenomena Penyebab Gempa Turki

Tectonic escape atau pelepasan tektonik adalah gerakan yang relatif berarah horizontal mengikuti arah patahan (strike-slip) dari kerak benua yang bertabrakan ke arah kerak samudra yang dapat disubduksi, seperti dijelaskan Paul Mann dalam jurnal Geology.

Subduksi sendiri adalah proses geologi wilayah kerak Bumi saat lempeng dengan kerak samudera yang lebih tipis di batas dua lempeng tektonik litosfer menunjam ke bawah lempeng dengan kerak benua yang lebih tebal secara konvergen.

BMKG menjelaskan, sumber gempa utama di Turki yaitu patahan Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur. Gempa Turki pertama dengan kekuatan M7,8 dipicu oleh Sesar Anatolia Timur.

Lokasi sesar ini berada di pertemuan simpang 3 lempeng aktif, yaitu Lempeng Anatolia, Lempeng Arab, dan Lempeng Afrika. Letak Turki ini menyebabkan negara ini dan warganya berada di salah satu wilayah dengan aktivitas seismik (frekuensi, jenis, dan ukuran gempa Bumi per satu periode waktu) yang tertinggi di dunia.

Sebab, zona patahan-patahan di Turki merupakan hasil pergerakan sebagian besar kerak Bumi atau lempeng tektonik relatif satu sama lain, seperti dikutip dari laman New York Times.

Satu zona patahan mencakup Lempeng Anatolia, yang menjadi alas sebagian besar wilayah Turki. Sementara itu, zona Anatolia Timur meliputi kawasan terjadinya pergerakan Lempeng Anatolia relatif terhadap Lempeng Arab di tenggara Anatolia.

Adapun Zona Anatolia Utara merupakan tempat terjadinya pergerakan Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia yang berada di utara Anatolia.

Pergeseran Lempeng Anatolia akibat dinamika tektonik Lempeng Arab tersebut menyebabkan fenomena tectonic escape. Dampak tectonic escape yakni gempa besar di daratan Turki, khususnya di sepanjang jalur sesar aktif tersebut, dengan ukuran magnitudo resmi di atas M7,0.

Berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration: US Geological Survey, gempa Turki pertama pada Senin (6/2/2023) merupakan salah satu gempa paling destruktif di wilayah tersebut. Imbasnya hampir setara dengan gempa Turki 1939 yang menewaskan sekitar 32.700 korban jiwa.



Simak Video "Turki Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,4"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/nwk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia