.webp)
Pada Senin (6/2/2023) gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,8 telah mengguncang negara Turki dan Suriah. Gempa Turki tersebut menyebabkan ribuan warga meninggal dunia dan banyak bangunan yang runtuh.
Melansir dari Reuters, korban jiwa hingga Rabu (8/2/2023) tercatat sebanyak 7.108 orang. Adapun korban di Suriah mencapai 2.503 orang, sehingga totalnya menjadi 9.630 korban.
Besarnya kekuatan gempa Turki dan Suriah ini bukanlah kejadian pertama di dunia. Tahukah detikers? Puluhan tahun yang lalu, beberapa negara juga pernah mengalami gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs Live Science, gempa bumi yang paling dahsyat pernah terjadi pada 22 Mei tahun 1960 di Cile dengan kekuatan M 9,5. Saat itu, tanah berguncang sangat keras sehingga orang pun tidak bisa berdiri.
Gempa bumi di Cile itu menimbulkan retakan terbuka di jalan, dan banyak bangunan runtuh. Meski demikian, beberapa peneliti masih memperdebatkan besarnya kekuatan gempa saat itu.
Karena ketidakpastian dalam pengukuran, masih ada perdebatan ilmiah tentang apakah gempa Cile tahun 1960 berkekuatan tepat M 9,5. Meski memiliki kekuatan yang besar, gempa tersebut menyebabkan sebanyak 2.000 orang, angka yang tidak sebanyak korban gempa di Turki dan Suriah saat ini.
Kemudian, adapun gempa bumi M 7,6 terjadi pada tahun 2005 di Kashmir. Gempa bumi tersebut menewaskan sekitar 79.000 orang. Lalu, pada tahun 2010 Haiti pun dilanda gempa M 7,0 yang menyebabkan korban sebanyak sekitar 220.000 orang.
Sejarah gempa bumi yang paling dahsyat pun pernah terjadi di Shaanxi, China pada tahun 1556. Gempa yang diperkirakan bermagnitudo 8 yang terjadi ratusan tahun yang lalu tersebut menewaskan 830.000 orang.
Bisakah Gempa Bumi Mencapai Kekuatan M 10?
Beberapa ahli geosains mengatakan kepada Live Science bahwa gempa bumi dengan kekuatan sebesar M 10 kemungkinan kecil terjadi. Jika gempa bumi yang lebih besar dari M 9,5 terjadi, maka akan membutuhkan bongkahan kerak yang sangat besar untuk pecah sekaligus.
Pergerakan patahan pun akan sangat dalam dan luar biasa panjang. Adapun patahan yang paling mampu menimbulkan gempa besar yang merusak adalah patahan yang menukik di zona subduksi.
Faktor lain yang menentukan besarnya gempa adalah seberapa banyak patahan bergerak atau tergelincir. Biasanya patahan pada gempa berkekuatan 5 tergelincir beberapa sentimeter. Sedangkan gempa berkekuatan 9 bisa terjadi karena patahan tergelincir sejauh 20 meter atau lebih.
Dari beberapa gempa yang pernah terjadi, kekuatan gempa tidak menjadi faktor penentu besarnya jumlah korban. Jika dibandingkan dengan gempa Cile, gempa Kashmir memiliki kekuatan yang lebih kecil namun menimbulkan korban yang jauh lebih besar.
Hal tersebut tergantung pada seberapa banyak bangunan rawan runtuh dan kepadatan penduduk yang ada di tempat terjadinya gempa.
(nwk/nwk)
