Berbeda dengan manusia, ada 6 cara ikan berkomunikasi satu sama lainnya. Keenamnya yaitu melalui suara, bau, warna, gerakan, bioluminesensi, dan impuls listrik.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, bila menilik artinya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia semakin mudah dalam melakukan proses komunikasi. Tak hanya secara langsung, komunikasi juga bisa dilakukan secara tak langsung meski terhalang jarak ratusan ribu kilometer. Yakni menggunakan percakapan melalui jejaring internet baik media sosial ataupun layanan pesan singkat.
Namun, tak kalah dengan manusia, ikan juga bisa melakukan banyak cara untuk berkomunikasi. Bahkan, cara komunikasi ikan seringkali lebih inovatif dan menakjubkan. Berikut 6 cara ikan berkomunikasi satu sama lain dilansir melalui laman Science ABC, Jumat (13/1/2023).
Cara Ikan Berkomunikasi
1. Suara
Pada dasarnya, gelombang suara bergerak lebih lambat daripada cahaya. Tetapi tahukah detikers bahwa gelombang suara dapat bergerak lebih jauh dalam kondisi yang tepat seperti di bawah air.
Di dalam lautan, cahaya mungkin akan sulit dilihat. Namun, semakin dalam, gema kuat gelombang suara akan dipancarkan berbagai hewan termasuk ikan bahkan lebih bising daripada yang diketahui.
Tiga jenis suara yang umumnya digunakan oleh ikan adalah "purr, crock, dan pop". Sayangnya, sebagian besar suara ini tidak bisa didengar oleh manusia. Berbagai suara itu digunakan untuk pemijahan, perkembangbiakan, navigasi, dan mengidentifikasi keberadaan pemangsa serta mangsa.
Berikut ini contoh suara yang dikeluarkan oleh ikan:
- Ikan Petrocephalus balayi dan Pollimyrus isidori membuat suara seruan dan letupan dengan frekuensi di bawah 1 kHz selama interaksi agresif dengan ikan lain.
- Ikan kodok tiram menghasilkan panggilan kencan untuk memikat calon pasangan setelah membangun sarang yang cocok.
- Damselfish, menggunakan suara untuk melindungi wilayah mereka dari pemangsa. Setiap kali ikan ini merasakan penyusup, mereka secara spontan menghasilkan suara.
Suara dapat dihasilkan ikan dengan dua cara. Pertama, melalui gelembung renang yang dihasilkan melalui otot sonik yang melekat pada kantung renang. Saat berenang, otot sonik akan berkontraksi dan relaksasi secara berurutan sehingga kantung renang akan bergetar dan menghasilkan suara.
Kedua, suara ikan bisa dihasilkan ketika bagian tubuh yang keras seperti gigi dan tulang saling berbenturan.
2. Bau
Ikan bisa berkomunikasi melalui bau seperti bau urin dan feromon. Sebagai contoh, ikan zebra betina akan mengeluarkan feromon yang berfungsi sebagai sinyal seksual dan sosial. Nantinya, ikan zebra jantan akan mengandalkan indra penciumannya untuk berenang ke arah betina dengan membaui feromon tersebut.
3. Warna
Warna merupakan cara komunikasi yang paling banyak berkembang pada ikan. Beberapa ikan mampu mencerahkan dan menggelapkan kulitnya sebagai cara berkomunikasi.
Warna-warna cerah juga digunakan oleh ikan yang tak memiliki kemampuan renang baik untuk memberitahu ikan lain agar menjauh. Tak hanya itu, warna juga bisa dijadikan tanda peringatan terhadap predator. Sebagai contoh, kerapu diketahui mengubah warna mereka untuk menyampaikan bahwa mereka bersedia untuk bertelur.
4. Gerakan
Gerakan atau bahasa tubuh banyak digunakan ikan untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi lewat gerakan banyak digunakan ikan yang tak dapat membuat suara dengan menggetarkan kantung renangnya.
5. Bioluminesensi
Bioluminesensi adalah fenomena terpancarnya cahaya dari tubuh makhluk hidup, atau di laut dalam adalah ikan. Bioluminesensi membantu pengenalan ikan dan berkomunikasi satu sama lain.
Organ yang bersinar dalam fenomena bioluminesensi adalah photophore untuk memancarkan cahaya yang tampak sebagai titik bercahaya di tubuh mereka seperti yang dimiliki ikan lentera. Organ photophore ini akan membantu mengidentifikasi ikan yang berbeda dan komunikasi interspesifik.
6. Impuls Listrik
Komunikasi menggunakan impuls listrik biasanya digunakan pada ikan yang memiliki organ listrik seperti belut listrik. Impuls ini biasanya diarahkan ke pemangsa dan memperingatkan mereka untuk menjauh.
Belut listrik memiliki tiga organ khusus yaitu organ listrik utama, organ pemburu, dan organ Sach. Organ-organ ini menghasilkan muatan listrik baik kuat maupun lemah yang dapat digunakan untuk berburu, navigasi, pertahanan, dan komunikasi.
Untuk komunikasi, belut listrik menggunakan lucutan listrik rendah yang dihasilkan dalam pulsa pendek. Belut listrik dapat mendeteksi dan mengidentifikasi sinyal ini di bawah air dan dapat mengumpulkan informasi tentang individu lain di sekitarnya. Menggunakan sinyal listrik, mereka dapat menyampaikan pesan.
Nah itulah 6 cara ikan berkomunikasi satu sama lainnya. Menarik bukan detikers? Semoga bermanfaat!
Simak Video "Bikin Laper: Sensasi Makan Belut Moa Asam Manis"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)