3 Syarat Pembentukan Paragraf agar Tulisan Mudah Dibaca

ADVERTISEMENT

3 Syarat Pembentukan Paragraf agar Tulisan Mudah Dibaca

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Jumat, 13 Jan 2023 09:30 WIB
ilustrasi menulis
3 Syarat pembentukan paragraf. (Foto: iStock)
Jakarta -

Syarat pembentukan paragraf menjadi satu hal penting yang harus diperhatikan agar paragraf tersusun dengan baik. Dengan begitu, paragraf lebih mudah dibaca dan informatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan. Biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru atau alinea.

Paragraf juga disebut sebagai alinea. Kata paragraf ini merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu paragraph, sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Buku Ajar Bahasa Indonesia dan Karya Tulis Ilmiah yang ditulis oleh Sarmadan dan La Alu, secara sederhana paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik.

Sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Seluruh paragraf membicarakan satu masalah atau berkaitan dengan masalah yang dibahas.

ADVERTISEMENT

Syarat Pembentukan Paragraf

Terdapat tiga syarat pembentukan paragraf. Apa saja? Merangkum buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi karya Nani Yulianti, berikut pembahasannya.

1. Kesatuan

Syarat pembentukan paragraf yang pertama adalah kesatuan. Artinya, tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.

Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang tidak berhubungan dengan topik yang dibahas.

2. Koherensi

Koherensi menjadi syarat pembentukan paragraf yang selanjutnya. Koherensi juga bisa disebut sebagai kepaduan, yakni hubungan yang memperlihatkan kesatuan atau kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya.

Dengan begitu, semakin jelaslah arah paragraf yang diciptakan dan gagasan pokok yang ingin dinyatakan. Paragraf yang memiliki koherensi aan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan.

3. Perkembangan Paragraf

Yang terakhir ialah perkembangan paragraf. Sebagai syarat pembentukan paragraf, hal ini harus dijaga agar jangan sampai maksud yang disampaikan mengambang ke arah yang tidak relevan.

Sebagai contoh, paragraf dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok dalam kalimat-kalimat berikutnya dengan selalu berpegang teguh pada prinsip kesatuan dan koherensi.

Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi.

Jenis-jenis Paragraf

Jenis-jenis paragraf terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni berdasarkan isi, letak kalimat utama, dan fungsinya dalam karangan sebagaimana dilansir dari buku Bahasa Indonesia Akademik yang disusun oleh Asna Ntelu dkk.

1. Jenis Paragraf Berdasarkan Isi

  • Narasi: Paragraf jenis ini menceritakan suatu kisah dan mementingkan urutan kejadian dan tokoh
  • Deskripsi: Menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang dideskripsikan
  • Eksposisi: Menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membaca akan bertambah wawasannya
  • Argumentasi: Mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya
  • Persuasi: Paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

  • Paragraf deduktif: Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok kemudian diikuti dengan kalimat penjelas
  • Paragraf induktif: Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan penjelasan yang diakhiri dengan kalimat topik
  • Paragraf campuran: jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok dan diikuti kalimat penjelas serta diakhiri dengan kalimat topik

3. Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan

  • Paragraf pembuka: Isi paragraf ini bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan
  • Paragraf pengembang: Sesuai dengan namanya, paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam paragraf pembuka
  • Paragraf penutup: Berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan

Nah, itulah pembahasan mengenai syarat pembentukan paragraf beserta informasi terkait. Semoga bermanfaat.




(aeb/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads