Tak hanya galaksi Bima Sakti, jumlah galaksi di alam semesta ternyata berjumlah ratusan miliar. Sebelum lebih lanjut membahasnya, mari mengenal apa itu galaksi terlebih dahulu.
Melansir Space Place milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) secara singkat galaksi adalah kumpulan besar gas, debu dan miliaran bintang beserta tata suryanya yang disatukan oleh gravitasi.
Detikers saat ini tinggal di planet Bumi yang berada di Galaksi Bima Sakti. Galaksi Bima Sakti memiliki bentuk spiral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun beberapa galaksi lainnya tak tentu sama, ada yang melengkung, oval bahkan yang tidak beraturan sehingga terlihat seperti gumpalan pun ada. Walaupun begitu para astronom mengklasifikasikan galaksi menjadi tiga kategori utama yakni elips, spiral, dan tidak beraturan.
Galaksi berbentuk elips menjadi galaksi yang paling banyak diamati. Jumlahnya hampir sepertiga dari total pengamatan. Galaksi elips tersebar disebut elips raksasa yang berumur sekitar 300.000 tahun cahaya.
Sedangkan galaksi berbentuk spiral berbentuk bak piringan bintang yang akhirnya dibagi menjadi dua kelompok yakni spiral normal dan spiral berpalang. Disebut spiral berpalang karena batang bintang terlihat menonjol melewati tengah galaksi. Lengan spiral berpalang biasanya dimulai dari ujung palang bukan dari tonjolan.
Terakhir galaksi beraturan memiliki sedikit debu yang biasanya ditemukan pada masa alam semesta awal karena belum berkembang.
Karena jumlahnya yang mencapai miliaran, satu galaksi dan galaksi lainnya bisa bertabrakan bila terlalu dekat. Galaksi terdekat dari Galaksi Bima Sakti bernama Galaksi Andromeda. Meski dekat, NASA menjelaskan setidaknya butuh lima miliar tahun yang memungkinkan keduanya bisa bertabrakan.
Proses Galaksi Terbentuk
Dilansir melalui laman Hubblesite NASA, astronom Edwin Hubble menjelaskan bila alam semesta dapat berkembang. Para ilmuwan memperkirakan usia alam semesta adalah 13,8 miliar tahun cahaya setelah peristiwa big bang.
Sebuah data menunjukkan bila beberapa galaksi terbentuk dalam beberapa miliar tahun terakhir atau yang disebut dengan istilah kosmik.
Pada awalnya alam semesta diisi dengan hidrogen, helium, dan berbagai materi gelap serta beberapa area yang lebih padat daripada lainnya. Daerah padat ini dapat runtuh seiring dengan berjalannya waktu.
Ketika runtuh, hidrogen dan helium menumpuk dalam gumpalan materi gelap dapat berputar-putar di ruang angkasa. Hingga akhirnya bintang serta galaksi yang terdiri dari gas, debu dan bintang membentuk sebuah galaksi pertama.
Hubble mengakui kalau dirinya tidak pernah melihat galaksi pertama. Namun menurutnya, ia dapat melacak perkembangan galaksi itu selama sebagian besar waktu kosmik.
Jumlah Seluruh Galaksi di Alam Semesta Saat Ini
Mencari tahu berapa banyak jumlah seluruh galaksi di alam semesta adalah hal yang cukup sulit. Melansir laman The Conversation, disebutkan banyak galaksi yang terlalu redup dan kecil untuk diamati secara mudah.
Namun para astronom sempat mengarahkan teleskop ruang angkasa Hubble ke bidang kecil langit selama 11,3 hari dan memuat data galaksi-galaksi dari yang dekat hingga yang sangat jauh. Hasilnya, satu bidang kecil tersebut dipenuhi oleh hampir 10.000 galaksi dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Baca juga: Berapa Umur Galaksi Bima Sakti? |
Dari data tersebut, para astronom mengalikan angka ini ke beberapa bidang langit lainnya di seluruh alam semesta dan menyimpulkan perkiraan bila saat ini ada 100 hingga 200 milyar galaksi yang ada.
Tak berhenti di situ, angka ini akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu dan penelitian alam semesta yang dilakukan di masa depan. Menakjubkan bukan detikers!
(pal/pal)