Teori Behaviorisme: Pengertian, Tokoh, dan Prinsip

ADVERTISEMENT

Teori Behaviorisme: Pengertian, Tokoh, dan Prinsip

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 20 Des 2022 09:00 WIB
Asuransi Astra meresmikan pusat belajar English Goes to Kampung di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/12/2022). Hal tersebut dalam upaya menciptakan SDM yang unggul dan mampu bersaing di masa depan.
Ilustrasi pendidikan Foto: Tripa Ramadhan
Jakarta -

Teori behaviorisme atau behavioristik adalah salah satu pendekatan di dalam psikologi pendidikan. Pendekatan tersebut meyakini bahwa anak dapat dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang yang membentuknya baik guru ataupun orang tua.

Mengutip laman Dosen Perbanas Institute dalam teori behaviorisme penting dalam memahami cara pandang dan perasaan orang lain.

Oleh sebab itu para penganut teori behaviorisme menekankan penelitian pada perilaku manusia yang nyata dan peristiwa yang aktual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Teori Behaviorisme

Zulqarnain, S.Ag., M.Hum., Ph.D. dkk dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyebutkan teori behaviorisme dikenal dengan nama teori belajar. Hal tersebut karena seluruh perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.

Awalnya teori behaviorisme dicetuskan oleh Nathaniel L Gage dan David C Berliner, kemudian dikembangkan menjadi aliran psikologi pendidikan.

ADVERTISEMENT

Teori behaviorisme atau behavioristik sering disebut sebagai S-R psikologis adalah tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan.

Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavior dengan stimulusnya.

Teori behaviorisme memiliki beberapa ciri-ciri rumpun yaitu:

  • Mementingkan faktor lingkungan
  • Menekankan pada tingkah laku yang tampak dengan mempergunakan metode objektif
  • Bersifat mekanis
  • Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil
  • Mementingkan pembentukan reaksi atau respons
  • Menekankan pentingnya latihan
  • Mementingkan mekanisme belajar

Tokoh Teori Behaviorisme

Dalam perkembangannya ada banyak tokoh ahli yang berkarya mengenai teori behaviorisme diantaranya:

1. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)

Ivan Petrovich Pavlov merupakan ahli psikologi dari Rusia yang mengemukakan bahwa individu dapat dikendalikan dengan cara stimulus alami yang tepat untuk mendapatkan respons yang diinginkan.

Sedangkan individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

2. Edward Thorndike (1874-1949)

Dalam teori behaviorisme Thorndike menemukan hukum-hukum belajar seperti: hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum akibat.

3. Jhon B Watson

Menurut Watson, belajar adalah proses refleks yang terjadi atau respon bersyarat melalui stimulus pengganti. Semua tingkah laku lainnya terbentuk oleh hubungan stimulus respons baru melalui conditioning.

4. Clark Hull

Bagi Hull tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup. Oleh karena itu dalam teori Clark Hull, behaviorisme disebutkan sebagai kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati posisi sentral.

5. Edwin Guthrie

Edwin Guthrie mengemukakan teori kontiguitas yang memandang bahwa belajar merupakan kaitan asosiatif antara stimulus tertentu dan respons tertentu.

6. Burrhus Frederic Skinner

Burrhus Frederic Skinner mengeluarkan karya berjudul About Behaviorism yang menyebutkan tingkah laku terbentuk oleh konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri.

Prinsip Teori Behaviorisme

Teori behaviorisme memiliki 7 prinsip utama yakni:

  • Stimulus dan Response
  • Reinforcement (penguatan)
  • Penguatan Positif dan Negatif
  • Penguatan Primer dan Sekunder
  • Kesegeraan memberi penguatan
  • Pembentukan perilaku
  • Kepunahan

Kelemahan dan Kelebihan Teori Behaviorisme

a. Kelebihan Teori Behaviorisme

1. Teori behaviorisme cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa lantaran suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk penghargaan langsung seperti pujian.

2. Pembiasan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar.

b. Kelemahan Teori Behaviorisme

1. Pembelajaran siswa berpusat pada guru, bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
2. Murid mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar sebagai cara yang efektif.
3. Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara mendisiplinkan siswa baik hukum verbal maupun fisik justru berakibat buruk pada siswa.

Nah itulah yang bisa detikers ketahui tentang teori behaviorisme atau behavioristik. Jadi makin tahun kan detikers!




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads