Studi: Bermain Kotor dapat Tingkatkan Sistem Imun pada Anak

ADVERTISEMENT

Studi: Bermain Kotor dapat Tingkatkan Sistem Imun pada Anak

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Jumat, 16 Des 2022 08:30 WIB
ilustrasi anak main kotor-kotoran
Ilustrasi anak bermain kotor (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Pernah dengar slogan "berani kotor itu baik"? Ternyata, hal ini dibuktikan oleh sejumlah peneliti dari Finlandia lho. Melalui tempat penitipan anak atau yang biasa disebut daycare, mereka melakukan eksperimen fasilitas luar ruangan.

Para peneliti membuat tempat bermain yang ditumbuhi dengan rumput dan semak-semak blueberry di tempat penitipan yang dijadikan penelitian.

Dengan begitu, para anak dibiarkan bermain kotor-kotoran sambil merawat tanaman di sana pada sebuah pot. Hasilnya cukup mengejutkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mikroba di dalam perut dan kulit anak-anak dalam waktu singkat terlihat lebih sehat dari biasanya. Bahkan, para peneliti membandingkannya dengan anak-anak yang bermain di lingkungan daycare biasa dengan tempat bermain seperti lapangan berkonblok, ubin, hingga kerikil.

Peningkatan Sistem Imun pada Anak

Cakupan usia anak-anak umur 3-5 tahun di daycare yang diteliti menunjukkan peningkatan sel T serta tanda penting imun lain di dalam tubuh mereka dalam jangka waktu 28 hari.

ADVERTISEMENT

Selama itu, mereka diberi waktu untuk bermain di tempat yang dibuat lima kali dalam seminggu.

"Kami juga menemukan bahwa mikrobiota di dalam usus anak-anak yang bermain di daycare hijau sama dengan mikrobiota pada usus anak-anak yang mengunjungi hutan setiap hari," kata salah satu peneliti dari University of Helsinki, Marja Roslund, dikutip dari Science Alert pada Kamis (15/12/2022).

Adapun, mikroba yang dimaksud ialah gammaproteobacteria. Mikroba tersebut meningkatkan sistem imun kulit sekaligus membantu sekresi imun di dalam darah hingga mengurangi kandungan interleukin-17 A yang terhubung dengan penyakit imun.

Bermain di Luar Ruangan Memiliki Dampak Positif bagi Anak

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut menjadi salah satu usaha secara eksplisit yang pertama untuk memanipulasi lingkungan anak-anak di kota dan menguji dampaknya terhadap perubahan mikrobioma di tubuh sekaligus sistem imun mereka.

Walau tidak menyediakan jawaban lengkap, eksperimen ini mendukung ide awal yang menyebut perubahan di lingkungan mikroba bisa dengan mudah memberi dampak mikrobioma yang sudah kukuh dalam anak-anak dengan membantu imun mereka.

"Hasil studi mendukung hipotesis biodiversitas dan konsep bahwa biodiversitas yang rendah di lingkungan modern mungkin mengarah kepada sistem imun yang tak terlatih. Alhasil, itu meningkatkan prevalensi dari penyakit yang berhubungan dengan sistem imun," katanya.

Penelitian ini membuktikan bahwa bermain di luar ruangan berdampak positif pada penglihatan anak-anak dan kesehatan mental yang lebih baik. Bahkan, dalam beberapa studi ditunjukan kalau lingkungan hijau berkaitan dengan perubahan struktur pada otak anak.




(aeb/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads