Satu Hal Ini Jadi Alasan Anak Lebih Cepat Belajar Dibanding Orang Dewasa

ADVERTISEMENT

Satu Hal Ini Jadi Alasan Anak Lebih Cepat Belajar Dibanding Orang Dewasa

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 12 Des 2022 15:00 WIB
Ilustrasi anak belajar rumus luas dan keliling persegi panjang
Foto: Getty Images/iStockphoto/artplus/ilustrasi anak belajar
Jakarta -

Anak-anak sering kali dianggap lebih cepat belajar dibanding orang dewasa. Benarkah demikian?

Menurut studi dari ahli saraf Brown University, anak-anak disebut memiliki satu hal penting yang membuatnya lebih cepat belajar dibanding orang dewasa. Gamma-aminobutyric acid (GABA) menjadi alasannya.

GABA adalah neurotransmitter yang menghambat hiperaktivitas saraf dan menenangkan kebisingan otak. Tingkat GABA yang lebih tinggi meningkatkan efisiensi pembelajaran melalui proses GABAergik yang menstabilkan cara otak mempelajari hal-hal baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi tersebut mengungkapkan bahwa anak usia sekolah mengalami lonjakan cepat GABA selama sesi Visual Perception Learning (VPL) atau pembelajaran persepsi visual. Efek GABAergik dari lonjakan ini menstabilkan pembelajaran dan menjadikan anak-anak pembelajar yang sangat efisien.

Di sisi lain, ketika para peneliti memantau otak orang dewasa selama VPL, mereka menemukan bahwa GABA tidak melonjak sebelum, selama, atau setelah sesi pelatihan visual. Para peneliti meyakini bahwa kurangnya peningkatan GABA yang cepat membuat orang dewasa menjadi pembelajar yang kurang efisien.

ADVERTISEMENT

"Hasil kami menyiratkan bahwa anak-anak menunjukkan penghambatan yang sangat efisien, pemrosesan GABAergik terlepas dari kegagalan penghambatan yang telah diamati di domain lain seperti kontrol atau perhatian kognitif," kata penulis pertama Sebastian Frank dikutip dari Psychology Today.

"Ini menyiratkan bahwa pemrosesan GABAergik yang terlibat dalam berbagai aspek fungsi kognitif mungkin matang pada kecepatan yang berbeda," lanjutnya.

Bagaimana Peningkatan GABA Berpengaruh pada Daya Tangkap Anak?

Seperti dijelaskan sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa tingkat GABA melonjak pada anak-anak selama proses pembelajaran dan tetap tinggi setelahnya. Namun, orang dewasa tidak mengalami peningkatan GABA cepat yang signifikan selama atau setelah tugas pembelajaran persepsi visual.

Khususnya, aktivitas penghambatan GABAergik bertahan di otak anak-anak selama beberapa menit setelah mempelajari sesuatu yang baru, yang menciptakan stabilisasi di otak.

"Temuan baru ini memperkirakan bahwa pelatihan pada item baru dengan cepat meningkatkan konsentrasi GABA pada anak-anak dan memungkinkan pembelajaran menjadi stabil dengan cepat," seperti Frank et al. jelaskan dalam makalah akses terbuka mereka.

Menurut para peneliti, ini adalah studi pertama yang mengidentifikasi bahwa tingkat GABA berfluktuasi secara berbeda pada anak-anak dibandingkan orang dewasa selama dan setelah tugas pembelajaran persepsi visual.

"Kami menemukan bahwa anak-anak menunjukkan peningkatan GABA yang cepat selama pelatihan visual yang bertahan setelah pelatihan berakhir, sedangkan konsentrasi GABA pada orang dewasa tetap tidak berubah," ungkap para peneliti.

Para ilmuwan juga menyimpulkan bahwa pemrosesan penghambatan di otak anak-anak lebih dinamis dan beradaptasi lebih cepat untuk menstabilkan pembelajaran daripada otak orang dewasa. Membuat pembelajaran lebih efisien pada anak-anak.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads