Hari Juang Kartika 15 Desember, Ini Sejarahnya

Hari Juang Kartika 15 Desember, Ini Sejarahnya

Awalia Ramadhani - detikEdu
Kamis, 15 Des 2022 07:00 WIB
Ilustrasi personel TNI (dok Puspen TNI)
Foto: Ilustrasi personel TNI (dok Puspen TNI)
Jakarta -

Hari Juang Kartika 15 Desember adalah hari untuk memperingati atau mengenang Pertempuran Ambarawa. Umumnya, hari peringatan tersebut juga menjadi hari infanteri oleh TNI Angkatan Darat.

Untuk mengenang pertempuran Ambarawa tersebut, dibangun juga Monumen Palagan di Ambarawa. Hal ini sebagaimana informasi yang dikutip dari buku Sejarah 3 terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia.

Latar Belakang Hari Juang Kartika 15 Desember

Latar belakang pertempuran ini dimulai dengan sebuah insiden yang terjadi di Magelang setelah mendaratnya Brigade Artileri dari Divisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.

Saat itu, pihak RI diperkenankan untuk mengurus tawanan perang yang ada di penjara Ambarawa dan Magelang.

Namun ternyata, mereka diboncengi oleh Nederland Indische Civil Administration (NICA) yang mempersenjatai bekas tawanan itu, hingga pada 26 Oktober 1945 pecahlah insiden di Magelang dan berlanjut menjadi pertempuran TKR dan tentara sekutu.

Insiden tersebut berhenti setelah Presiden Soekarno dan Brigadir Jendral Bethell datang ke Magelang pada 2 November 1945.

Mereka berunding untuk gencatan senjata dan kesepakatannya tercapai dan tertuang dalam 12 pasal, diantaranya adalah:

1. Pihak dari sekutu untuk tetap menempatkan pasukannya di Magelang untuk melindungi dan mengurus Allies Prisoners War and Internees (APWI-tawanan perang sekutu).

2. Bahwa jalan raya Magelang-Ambarawa bisa terbuka untuk lalu lintas Indonesia-sekutu.

3. Sekutu tidak akan mengakui tentang aktivitas NICA dalam badan yang berada dibawahnya.

Namun, ternyata pihak sekutu ingkar terhadap janjinya. Hingga terjadilah pertempuran antara tentara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto melawan sekutu yang telah melakukan penyerangan.

Sejarah Hari Juang Kartika 15 Desember

Dalam Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas 9 terbitan Gramedia Pustaka Utama, dijelaskan sejarah peristiwa Hari Juang Kartika dimulai pada tanggal 23 November 1945 ketika ada peristiwa tembak menembak dengan pasukan sekutu yang bertahan di kompleks gereja dan kerkhof Belanda di jalan Margo Agoeng.

Kemudian pada tanggal 11 Desember 1945, kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para komandan sektor TKR dan Laskar. Lalu pada tanggal 12 desember 1945 pukul 04.30 pagi, serangan kemudian dilancarkan.

Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945, pertempuran kemudian berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan sekutu dibuat mundur ke Semarang.

Kemenangan dalam peristiwa ini lalu diabadikan dalam Monumen Palagan di Ambarawa sekaligus diperingati sebagai hari jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Peringatan Hari Juang Kartika juga dimaksudkan untuk menandai semangat perjuangan TKR dalam melakukan perlawanan.

Pertempuran Ambarawa ini mempunyai arti yang penting karena letak kota yang sangat strategis. Apabila musuh menang dan berhasil menguasai Ambarawa, mereka akan dapat mengancam 3 kota utama di Jawa Tengah yaitu Surakarta, Magelang, dan Yogyakarta.



Simak Video "Fakta-fakta Copot Pelat Dinas TNI Saat Isi Pertalite Berujung Minta Maaf"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia