Skema Pembekuan Darah: Pengertian, Faktor, dan Proses Terjadinya

Skema Pembekuan Darah: Pengertian, Faktor, dan Proses Terjadinya

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 10 Des 2022 07:00 WIB
Skema pembekuan darah
Foto: Dok. Buku IPA BIOLOGI Jilid 2 oleh Saktiyono/Skema Pembekuan Darah
Jakarta -

Skema pembekuan darah adalah sebuah proses ketika darah berubah dari cairan menjadi padat di lokasi cedera. Hal tersebut adalah proses yang normal terjadi bila seseorang mengalami darah dalam jumlah besar.

Melansir buku Live Blood Analysis yang ditulis oleh D'Hiru, skema pembekuan darah berhubungan dengan kondisi homeostasis manusia. Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup, bukan hanya manusia, untuk mempertahan kondisi tubuh agar tetap stabil dan berfungsi dengan normal.

Pada kondisi skema pembekuan darah, kondisi normatif homeostasis menyebabkan sifat pembekuan akan melindungi diri dari perdarahan masif sekunder akibat trauma, luka, ataupun cedera, Namun, bila berada di kondisi yang abnormal pendarahan hebat tak membuat homeostasis aktif dan bisa mengakibatkan penyumbatan di cabang-cabang vaskular bahkan berakibat nyawa seseorang terancam.

Skema pembekuan darah bisa terjadi karena adanya dua faktor penting yaitu vasokontriksi sementara dan reaksi trombosit yang terdiri dari adhesi, reaksi pelepasan dan agregasi trombosit.

Faktor-faktor Skema Pembekuan Darah

Trombosit

Trombosit atau keping darah adalah komponen paling penting dalam skema pembekuan darah. Trombosit berjumlah sekitar 150-400 ribu yang tersebar di dalam limpa dan sirkulasi darah. Ketika terjadi cedera, tubuh akan mengaktivasi berbagai faktor pembekuan darah lain seperti sebagai berikut:

1. Fibrinogen: berisi prekursor fibrin atau protein polimer
2. Protrombin: berisi enzim proteolitik


3. Tromboplastin: jaringan untuk aktivator protrombin
4. Kalsium: diperlukan untuk pembentukan fibrin
5. Plasma accelerator globulin: suatu faktor plasma yang mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin.

Skema Pembekuan Darah

Melansir buku IPA BIOLOGI Jilid 2 oleh Saktiyono skema proses pembekuan darah dimulai ketika keping darah menyentuh permukaan luka dan pecah. Pada saat pecah, trombosit akan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Dengan bantuan ion kalsium (Ca2+) dan vitamin K, enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin.

Protrombin adalah sebuah zat yang larut dan dihasilkan di hati. Dari trombin proses pembekuan dilanjutkan dengan mengubah fibrinogen yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin. Fibrin ini berbentuk berbagai benang-benang halus yang menjerat sel-sel darah merah menjadi sebuah gumpalan sehingga darah membeku.

Sebagai catatan, skema pembekuan darah akan cepat membeku bila luka atau cedera berada di permukaan otot. Namun bila lebih dalam, proses pembekuan darah ini memerlukan waktu yang lebih lama.

Berikut skema pembekuan darah bila dituangkan dalam grafik:

Skema pembekuan darahSkema pembekuan darah Foto: Dok. Buku IPA BIOLOGI Jilid 2 oleh Saktiyono

Nah itulah, penjelasan tentang skema pembekuan darah. Meski terlihat cepat dari luar, ternyata luka memerlukan berbagai proses panjang hingga berhenti dan membeku. Jadi makin tahu kan detikers, selamat belajar!



Simak Video "'Teluh Darah', Serial Indonesia yang Tayang di Busan Film Festival 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia