
Ada Risiko Pembekuan Darah, WHO Tetap Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca
WHO mengakui hubungan vaksin COVID-19 AstraZeneca dengan kejadian pembekuan darah. Namun, kejadiannya langka sehingga vaksin masih tetap direkomendasikan.
WHO mengakui hubungan vaksin COVID-19 AstraZeneca dengan kejadian pembekuan darah. Namun, kejadiannya langka sehingga vaksin masih tetap direkomendasikan.
Regulator Obat Uni Eropa (EMA) menemukan adanya hubungan vaksin AstraZeneca dengan pembekuan darah langka. Menurut EMA, efek samping itu sangat jarang terjadi.
Badan Obat Eropa (EMA) menemukan bukti pembekuan darah usai vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca. Namun, kondisi ini tidak selalu disebabkan karena vaksinasi.
Pembekuan darah disebut EMA menjadi efek samping langka vaksin AstraZeneca. Komnas KIPI menyebut belum ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai.
Badan Obat Eropa menyatakan ada keterkaitan antara vaksin Corona AstraZeneca dengan pembekuan darah langka. Apa saja gejala-gejala yang bisa muncul?
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengatakan ada kaitan efek samping pembekuan darah dengan vaksin AstraZeneca, tapi manfaat vaksin lebih besar dar risikonya.
Badan Obat Eropa (EMA) mengeluarkan pernyataan resmi terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca. Tenaga kesehatan diimbau waspada kasus langka pembekuan darah.
Universitas Oxford akan menunggu data tambahan dari otoritas Inggris sebelum memulai kembali uji coba AstraZeneca kepada anak-anak.
BPOM memastikan tengah mengevaluasi kemanana vaksin AstraZeneca termasuk kasus pembekuan darah yang disebut pejabat EMA berkaitan dengan vaksin.
Ilmuwan Eropa meyakini kasus pembekuan darah berkaitan dengan pemberian vaksin Corona AstraZeneca. Indonesia menunggu rekomendasi BPOM dan ITAGI.