10 Soal PAS Fisika Kelas 10 dan Pembahasan Pakai Kurikulum Merdeka, Bisa untuk Latihan

ADVERTISEMENT

10 Soal PAS Fisika Kelas 10 dan Pembahasan Pakai Kurikulum Merdeka, Bisa untuk Latihan

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 29 Nov 2022 12:00 WIB
Dok. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud.
10 Soal PAS Fisika Kelas 10 dan Pembahasan Pakai Kurikulum Merdeka, Bisa untuk Latihan/Foto: Buku Kemendikbud
Jakarta -

Soal PAS Fisika kelas 10 dan pembahasan pakai kurikulum merdeka berikut ini bisa jadi acuan latihan pembelajaran. Beberapa soal berikut diambil dari Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud.

Pada Kurikulum Merdeka, mata pelajaran Fisika digabung menjadi satu buku yang dibagi dengan sistem blok.

Berdasarkan buku tersebut, kelas X mempelajari tentang Pengukuran dalam Kerja Ilmiah di bab 1 untuk Semester 1 dan Energi Terbarukan di bab 6 untuk semester 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tanpa berlama-lama, berikut soal PAS Fisika kelas 10 dan pembahasannya:

ADVERTISEMENT

1. Besaran berikut ini merupakan besaran pokok adalah ...
A. Massa, intensitas cahaya, dan kelajuan
B. Massa, berat, dan kecepatan
C. Massa jenis, suhu dan jumlah zat
D. Percepatan, perlambatan dan gaya
E. Panjang, jumlah zat dan intensitas cahaya

Jawaban: E. Panjang, jumlah zat dan intensitas cahaya

2. Berdasarkan analisis, dimensi pasangan besaran dan rumus yang benar pada tabel di bawah ini adalah ....

Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud.Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud. Foto: Dok. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud

Jawaban: A. Gaya Sentripetal F =π‘š x (𝑣/𝑅) 𝐹 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘’π‘‘π‘Žπ‘™ (𝑁 = π‘˜π‘”. π‘š/𝑠 2 ) m =massa ( kg ), v = kecepatan(m/s), R = jari -jari lintasan (m)
Pembahasan:

Rumus berat benda yang benar adalah w = π‘š x 𝑔 , 𝑀 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ (𝑁 = π‘˜π‘”. π‘š 𝑠 2 ) π‘š = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž(π‘˜π‘”) 𝑔 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘š/𝑠 2 )

Rumus Periode T pada ayunan yang benar adalah 𝑇 = 2πœ‹βˆš 𝑙/g , 𝑇 = π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘π‘’ (π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›) Ο€ (tanpa satuan), g = percepatan gravitasi (m/s2), l = panjang tali (m)

3. Satu mikro farad (mF) sama dengan ....

A. 1010kF

B. 109kF

C. 10-7kF

D. 10-9kF

E. 10-10kF


Jawaban:D. 10-9kF

4. Dari hasil sekali pengukuran panjang balok dituliskan dengan (2,460Β±0,005) cm. Penulisan ini memiliki arti:
A. nst alat ukur=0,005 cm dan 2,455 cm ≀ panjang balok ≀ 2,465 cm
B. nst alat ukur=0,005 cm dan panjang balok =2,465 cm
C. nst alat ukur=0,01 cm dan 2,455 cm ≀ panjang balok ≀ 2,465 cm
D. nst alat ukur=0,01 cm dan 2,45 cm ≀ panjang balok ≀ 2,46 cm
E. nst alat ukur=0,01 cm dan panjang balok =2,46 cm

Jawaban: C. nst alat ukur=0,01 cm dan 2,455 cm ≀ panjang balok ≀ 2,465 cm

5. Alat ukur yang baik harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Kemampuan itu disebut....
A. Teliti/akurat
B. Ketepatan/presisi
C. Sensitif
D. Tepat dan akurat
E. Sensitif dan teliti

Jawaban: B. Ketepatan/presisi

Klik halaman berikutnya

6. Terdapat aturan yang disebut sebagai aturan angka penting, berikut ini yang merupakan aturan tersebut, kecuali....

A. Angka bukan nol adalah angka penting
B. Angka nol yang bukan terletak di antara angka nol adalah angka penting.
C. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol merupakan angka tak penting
D. Angka nol yang terletak di belakang desimal merupakan angka penting
E. Angka nol pertama yang berada di kanan atau kiri tanda desimal merupakan angka tak penting.

Jawaban: B. Angka nol yang bukan terletak di antara angka nol adalah angka penting.
Pembahasan:

Aturan Angka Penting
a. Angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: banyaknya angka penting pada 1,23 cm adalah 3 AP.
b. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh: banyaknya angka penting pada 1003 cm adalah 4 AP.
c. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol merupakan angka tak penting.
Contoh: banyaknya angka penting pada 200 cm adalah 1 AP.
d. Angka nol yang terletak di belakang desimal merupakan angka penting.
Contoh: banyaknya angka penting pada 2,10 cm adalah 3 AP
e. Angka nol pertama yang berada di kanan atau kiri tanda desimal merupakan angka tak penting.
Contoh: banyaknya angka penting pada 0,0021 kg adalah 2 AP.
f. Angka nol yang diberi garis bawah dan di depan angka yang diberi garis bawah merupakan angka penting.
Contoh: banyaknya angka penting pada 2000 gram adalah 3 AP.

7. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebutkan kesalahan pengukuran, kecuali....
A. Ketidakpastian
B. Keterbatasan Pengamat
C. Kondisi pengukuran Random
D. Kesalahan kalibrasi
E. Kesalahan sekolah

Jawaban: E. Kesalahan sekolah
Pembahasan:

Faktor-Faktor Kesalahan Pengukuran:
1. Ketidakpastian Random/Acak.
Ketidakpastian random/acak disebabkan oleh tidak-stabilnya kondisi pengukuran. Kondisi tersebut adalah sebagai berikut.
β€’ Tegangan listrik yang fluktuatif,
β€’ Gangguan kebisingan atau noise dari lingkungan sekitar atau alat,
β€’ Gangguan jarum alat ukur oleh Gerak Brown.
2. Keterbatasan Pengamat
Ketidakpastian pengukuran dapat terjadi akibat keterbatasan pengamatnya. Perkembangan teknologi berpengaruh pula pada kecanggihan alat ukur, dampaknya pengguna memerlukan keterampilan lebih untuk menggunakan alat ukur tersebut.
3. Kesalahan Sistematis
Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang berkaitan dengan alat ukurnya, misalnya seperti berikut ini.
β€’ Kesalahan titik nol merupakan kesalahan akibat jarum penunjuk alat ukur tidak tepat di titik nol saat pengukuran.
β€’ Kesalahan kalibrasi merupakan kesalahan saat pembuatan alat ukur dengan kondisi kurang tepatnya penulisan skala pada alat ukur
- Kesalahan pengukuran karena pelemahan komponen alat, misalnya pegas yang melar akibat jangka waktu pemakaian yang lama, komponen alat yang berkarat, dan lain-lain.

8. Bila satuannya diubah menjadi m3, makan penulisan notasi ilmiah dari 2dm3adalah ....
A. 2 x 1-3 m3
B. 2 x 10-3 m3
C. 2 x 100-3 m3
D. 2 x 1000-3 m3
E. 2 x 10000-3 m3

Jawaban: B. 2 x 10-3 m3
Pembahasan:
Karena dari dm3 menuju m3 hanya turun satu tangga maka diperlukan pengalian 10.
2 dm3 = 2 x 10-3 m3


9. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm maka hasil pengukuran tersebut beserta ketidakpastiannya adalah .....
A. D = (1,240 Β± 0,4%)cm
B. D = (1,240 Β± 0,005%)cm
C. D = (1,240 Β± 0,01%)cm
D. D = (1,240 Β± 0,2%)cm
E. D = (1,240 Β± 0,8%)cm

Jawaban: A. D = (1,240 Β± 0,4%) cm
Pembahasan:
D = 1,24 cm
βˆ†D= Β½ nst = Β½ x 0,1 mm = 0,05 mm=0,005 cm
Hasil pengukurannya dituliskan dalam pola D = D Β± Ξ”D

𝐾𝑅 =0,005/1,24 π‘₯100% = 0,4%
D = (1,240 Β± 0,005)cm atau D = (1,240 Β± 0,4%)cm

10. Perhatikan hasil pengukuran panjang sisi kubus berikut!

Dok. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud.Dok. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud. Foto: Dok. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X oleh Kemendikbud

Hasilnya pengukuran adalah....
A. (2,320 Β± 0,005) cm
B. (2,32 Β± 0,05) cm
C. (2,320 Β± 0,001) cm
D. (2,120 Β± 0,005) cm
E. (2,12 Β± 0,05) cm

Jawaban: D. (2,120 Β± 0,005) cm

Diketahui skala utamanya adalah 2,3 mm dan skala nonius = (2 x 0,01 cm) = 0,02 cm

Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2,3 cm + 0,02 cm = 2,32 cm

Jadi, hasil pengukurannya adalah 2,32 cm skala utama dan 0,001 cm skala nonius.

Itulah soal PAS Fisika kelas 10 dan pembahasannya, selamat belajar detikers!


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads