Gambar cerita adalah sebuah gambar yang menceritakan adegan atau peristiwa tertentu.
Di sekolah dasar, materi tentang gambar cerita dipelajari sekitar kelas 5 SD.
Dalam buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2 oleh Nidaul Janah, dijelaskan bahwa sebuah gambar cerita harus mencakup 2 hal penting, yakni gagasan atau tema dan objek yang diceritakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gagasan atau tema cerita adalah inti dari persoalan yang mendasari sebuah cerita. Dengan demikian, objek dalam gambar cerita nantinya disesuaikan dengan tema yang sudah dibuat.
Tujuan utama adanya gambar cerita di antaranya yaitu memudahkan pembaca untuk memahami suatu cerita, tulisan, ataupun informasi lain yang disampaikan.
Namun, gambar cerita tak terbatas hanya untuk bahan pembelajaran anak Sekolah Dasar (SD). Gambar cerita juga dapat digunakan sebagai alat promosi produk. Dalam hal ini, gambar cerita dapat memuat nilai artistik dari perasaan penggambarnya.
Karena itu, gambar cerita tak hanya bisa dijumpai di buku-buku cerita anak ataupun buku pelajaran, tetapi juga majalah hingga poster promosi sebuah acara.
Ciri-ciri Gambar Cerita
Gambar cerita pada dasarnya bisa dikenali dengan mudah melalui ciri-ciri tertentu. Berikut di antaranya:
- Memuat gambar lebih banyak dari teks cerita
- Gambar-gambar yang ada menceritakan urutan peristiwa
- Bahasa mudah diterima pembaca agar menarik
Teknik Gambar Cerita
Untuk mulai membuat gambar cerita, pastikan detikers memiliki tema dan objek yang akan diceritakan. Bila sudah, cerita bisa langsung dibuat dengan sketsa terlebih dahulu.
Setelah sketsa selesai, berikan garis atau warna yang sesuai. Detikers bisa melakukan menggambar dan mewarnai menggunakan dua teknik menggambar cerita berikut:
1. Teknik kering
Teknik kering menggunakan media kering sebagai alat tempur utamanya. Beberapa contoh media kering adalah pensil dengan berbagai ketebalan dari 2B sampai 6B, krayon untuk variasi warna, pulpen, atau spidol untuk memberi garis tegas pada karakter.
Dalam menggambar menggunakan media kering, biasanya pelukis banyak menggunakan teknik arsir ataupun teknik blok.
Teknik arsir bisa dibuat dengan menorehkan pensil atau spidol untuk merupa garis berulang yang akan menimbulkan kesan gelap terang hingga kesan dimensi.
Sementara itu, teknik blok adalah teknik menutup gambar dengan mengandalkan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet atau blok.
2. Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain adalah cat air, tinta, atau media lain yang memerlukan air sebagai pengencer. Pada penggunaan media basah, biasanya kuas diperlukan untuk mengaplikasikan cat dan tinta. Umumnya teknik sapuan basah digunakan pelukis atau ilustrator untuk mewarnai gambar ceritanya.
Nah, itulah penjelasan tentang gambar cerita. Jadi, makin tahu kan detikers? Selamat belajar!
(twu/twu)