Gerhana Bulan adalah fenomena yang terjadi saat bulan tertutup bayangan Bumi, dengan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus. Gerhana Bulan terjadi di fase bulan purnama.
Kenapa Gerhana Bulan Penting?
Dikutip dari laman NASA, gerhana Bulan rupanya punya peran penting dalam memberikan pemahaman terkait Bumi, tempat manusia tinggal, beserta gerakannya di ruang angkasa.
Filsuf dan pemikir Aristoteles di zaman Yunani kuno mendapati bahwa bayangan pada Bulan saat terjadi gerhana Bulan berbentuk bulat, dari manapun si pengamat melihatnya.
Bayangan pada Bulan tersebut menyadarkan Aristoteles bahwa Bumi itu bulat. Jika tidak, maka bayangannya tidak mungkin bulat juga.
Pemikiran ini bahkan disimpulkan Aristoteles berabad-abad sebelum penjelajah berlayar mengelilingi dunia.
Lebih lanjut, gerhana Bulan juga membantu manusia mengenali gerakan Bulan. Astronom Yunani Hipparchus mendapati hal ini saat membandingkan posisi Bintang relatif terhadap Matahari selama gerhana Bulan dengan posisi-posisi bintang yang tercatat ratusan tahun sebelumnya.
Saat fenomena gerhana Bulan terjadi, Hipparchus jadi dapat melihat bintang-bintang tersebut dan mendapati bahwa Matahari terletak berhadapan langsung dengan Bulan.
Sementara itu, ia juga jadi sadar bahwa Bumi berputar pada porosnya. Sebab, jika bumi tidak bergerak, maka bintang-bintang akan tampak berada di tempat yang sama seperti ratusan tahun sebelumnya.
Bumi berputar pada porosnya seperti gasing berputar yang akan jatuh. Fenomena perputaran Bumi ini disebut sebagai presesi. Bumi menyelesaikan satu siklus presesi selama 26.000 tahun.
Catatan kuno tentang gerhana Bulan juga membantu astronom masa kini untuk membandingkan datanya dengan data saat ini lewat simulasi komputer. Perbandingan ini memungkinkan ilmuwan mengetahui tingkat rotasi bumi melambat.
(twu/faz)