Peneliti NASA akan Bawa Batu dari Mars ke Bumi, Kapan?

ADVERTISEMENT

Peneliti NASA akan Bawa Batu dari Mars ke Bumi, Kapan?

Devi Setya - detikEdu
Minggu, 09 Okt 2022 15:00 WIB
Mars
Ilustrasi bebatuan di Mars Foto: NASA
Jakarta -

Tim peneliti dari NASA telah mengumpulkan bebatuan dari Mars. Batu-batu ini akan dibawa ke Bumi untuk penelitian lebih lanjut. Rencananya batuan akan dibawa pada tahun 2030 mendatang.

Dikutip dari NBC News (9/10/2022) para astronom antusias menantikan sampel bebatuan ini datang ke Bumi. Analisis sampel bebatuan dari Mars tersebut akan menjawab pertanyaan tentang kapan air mengalir di Mars.

Seperti diketahui, salah satu tujuan utama misi Mars 2020 NASA adalah untuk menentukan kapan kondisi di planet ini kondusif untuk pembentukan air cair. Perwakilan dari NASA menyampaikan ada empat batuan yang dianggap menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bebatuan ini dikumpulkan dari dalam Kawah Jezero. Area ini ada di Mars dan diprediksi pernah ada sungai serta danau yang terbentuk pada miliaran tahun lalu.

Kawasan ini juga menjadi tempat utama untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba. Penjelajah Perseverance yang mendarat di Mars mengumpulkan sampel dan mulai mengidentifikasi batuan beku ketika nanti dibawa ke Bumi.

ADVERTISEMENT

Bebatuan akan dibawa tahun 2030-an

Para penjelajah Perseverance ini memang berhasil mengumpulkan sampel dari kawah Jezero namun tidak bisa langsung melakukan analisis di sana. Bebatuan ini harus dibawa ke Bumi.

Kemungkinan sampel bebatuan Mars akan dibawa sekitar tahun 2030-an. NASA mengatakan beberapa batuan mengandung konsentrasi bahan organik.

Molekul organik ini biasanya terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Dengan demikian bisa diprediksi bahwa pernah ada kehidupan di Planet Merah.

"Saya pribadi menemukan hasil ini sangat mengharukan karena rasanya seperti kita berada di tempat yang tepat dengan alat yang tepat pada saat yang sangat penting," ujar Sunanda Sharma, seorang ilmuwan misi di Jet Propulsion Laboratory NASA.

Kunjungan ke Mars

Para astronom berhasil melakukan kunjungan ke Mars yang dimulai Februari 2021. Pada penjelajahan kali ini, tim berhasil mengunjungi cekungan Kawah Jezero seluas 28 mil.

Tim penjelajah sebelumnya berhasil menemukan batuan beku. Batuan ini kemungkinan terbentuk jauh di bawah tanah melalui proses vulkanik, di dasar kawah.

Diperkirakan batuan di kawah ini terbentuk 3,5 miliar tahun yang lalu dari sungai kuno yang mengalir ke Jezero.

"Penjelajah luar biasa ini telah mengumpulkan rangkaian batuan yang sangat menggiurkan dengan potensi sains yang luar biasa," kata Laurie Leshin, direktur Laboratorium Propulsi Jet.

Penjelajahan ini mengumpulkan 12 inti batuan yang dianggap menarik secara ilmiah.

Misi penjelajah di permukaan Mars adalah langkah pertama dari sebuah kampanye 'Mars Sample Return'. Kampanye ini merupakan sebuah kolaborasi antara NASA dan Badan Antariksa Eropa. Misi selanjutnya akan mengirim pesawat ruang angkasa lain ke Mars untuk mengumpulkan sampel dan mengangkutnya kembali ke Bumi untuk analisis lebih rinci.




(dvs/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads