Mengenal Apa Itu Hacktivism seperti yang Dilakukan Bjorka dan Tujuannya

ADVERTISEMENT

Mengenal Apa Itu Hacktivism seperti yang Dilakukan Bjorka dan Tujuannya

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 15 Sep 2022 15:15 WIB
Bjorka
Mengenal apa itu hacktivism seperti yang dilakukan Bjorka dan tujuannya. Foto: Breached
Jakarta -

Pakar Teknologi Informasi (IT) UGM, Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM menerangkan, aktivitas yang dilakukan Bjorka beberapa waktu belakangan disebut sebagai hacktivism. Seperti diberitakan oleh detikJateng sebelumnya, menurut Ridi, hacktivism adalah kegiatan hacking atau peretasan untuk motif sosial dan politik.

Namun, mengutip dari laman departemen Ilmu Komputer Stanford University, aktivitas hacking secara umum tidak bisa disebut sebagai hacktivism. Pasalnya, hacking kerap kali dilakukan demi kesenangan semata atau menginginkan keuntungan, dan tidak satu pun dari motif ini berkaitan dengan kegiatan aktivisme.

Pengertian Hacktivism

Di sisi lain, peneliti pengamanan informasi, Dorothy Denning berpendapat, hacktivism adalah gabungan dari hacking dan aktivisme. Lebih tepatnya, hacktivism adalah penggunaan teknologi komputer untuk agenda politis melalui cara yang ambigu secara hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada umumnya, hacktivism menghalangi aktivitas normal komputer dengan cara-cara tertentu dan tidak menyebabkan cedera atau kerugian moneter signifikan.

Tujuan Hacktivism

Tujuan utama hacktivism adalah membawa masalah ke permukaan dan mendorong perubahan sosial. Kegiatan ini juga bisa dianggap sebagai aktivisme karena cara pencapaian tujuannya dilakukan dengan cara yang relatif damai.

ADVERTISEMENT

Selain itu, hacktivism juga tidak sama dengan teror siber. Menurut Denning, terorisme siber mencakup peretasan bermotif politik yang dimaksudkan untuk menyebabkan kerugian besar seperti hilangnya nyawa atau kerusakan ekonomi yang parah. Maka, dapat dikatakan bahwa teror siber adalah bentuk hacktivism yang lebih parah dan bertujuan menimbulkan kerusakan lebih permanen.

Dalam tulisan yang dibuat oleh Jason Andress dan Steve Winterfeld dalam jurnal Cyber Warfare (Second Edition) (2014), orang-orang yang melakukan hacktivism disebut dengan hacktivists. Pengertian hacktivists adalah para hacker yang memanfaatkan keahlian mereka untuk mendukung sudut pandang tertentu.

Beberapa metode yang digunakan oleh para hactivists bisa mencakup perusakan situs web, email massal, serangan Denial of Service (DoS) atau Distributed Denial of Service (DDoS), pembajakan Domain Name Service (DNS), ataupun metode lainnya.

Demikian pengertian dari hacktivism dan sejumlah penjelasan yang berkaitan dengannya.




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads