7 Tanaman yang Tidak Boleh Disentuh Manusia, Salah Satunya Ada di Indonesia

ADVERTISEMENT

7 Tanaman yang Tidak Boleh Disentuh Manusia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 06 Sep 2022 20:30 WIB
Gympie-gympie, pohon beracun dari australia
Gympie gympie, tanaman yang tidak boleh disentuh. Foto: Institute for Molecular Bioscience, University of Queensland
Jakarta -

Tanaman yang kita temui pada umumnya tidak menimbulkan bahaya, kecuali jika kita menyentuh bagian-bagian tertentu seperti duri miliknya. Dijelaskan dalam Britannica, tanaman tidak suka kehilangan daunnya akibat herbivora.

Tanaman juga mengembangkan adaptasi cerdik untuk mencegah para pemangsa daun. Namun, ada beberapa pertahanan kimia pada tanaman yang bisa menyebabkan reaksi kulit menyakitkan.

Berikut ini beberapa tanaman yang tidak boleh disentuh karena bisa membuat luka melepuh, terbakar, dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deretan Tanaman yang Tidak Boleh Disentuh

1. Manchineel

Manchineel atau Hippomane mancinella adalah tanaman asli Florida, Karibia, dan beberapa daerah di Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman sepanjang tahun ini punya daun dan buah mirip apel.

Namun, memakan buahnya bisa membuat mulut dan kerongkongan melepuh. Getah susu dari daun dan kulit kayunya memiliki bahan kimia mengiritasi yang dikenal sebagai phorbol.

ADVERTISEMENT

Tetesan air hujan dari pohonnya juga bisa mengumpulkan phorbol dan membuat orang yang berdiri di bawahnya melepuh. Bahkan, menyentuh pohonnya juga bisa membuat kulit melepuh.

2. Poison ivy

Poison ivy dan kerabat dekatnya, poison sumac, dan poison oak memiliki bahan kimia yang disebut dengan urushiol. Ketika disentuh, nyaris seluruh bagian dari tanaman tersebut dapat memicu radang kulit yang parah, gatal, dan nyeri.

Urushiol juga bisa bertahan pada pakaian, sepatu, hewan, atau tanah yang terkena kontak. Ruam yang disebabkannya bisa berlangsung dari kurang dari satu minggu sampai lebih dari tiga minggu, tetapi umumnya tidak membutuhkan perawatan medis.

3. Stinging nettle

Tanaman stinging nettle bisa ditemukan di seluruh Eurasia, Amerika Utara, dan beberapa wilayah Amerika Selatan. Daun dan batang muda tanaman tersebut dilengkapi rambut yang menyengat dengan ujung yang memiliki asam format dan iritan lainnya.

Apabila tersentuh, bulu-bulu menyerupai jarum itu akan menyuntikkan asam ke dalam kulit dan menghasilkan sensasi seperti terbakar, ruam gatal, dan kesemutan. Namun, gejala itu umumnya tidak bertahan lebih dari 24 jam. Menariknya, di beberapa daerah, tanaman ini dimasak secara aman sebagai sayuran.

4. Hogweed

Dua spesies hogweed, yaitu hogweed raksasa dan hogweed biasa asalnya dari Eropa dan telah dinaturalisasi di beberapa daerah di Amerika Serikat. Daun dan getah bunga liar ini mempunyai bahan kimia yang dikenal sebagai furocoumarin.

Kontak terhadap bahan kimia tersebut bisa menyebabkan phytophotodermatitis, yaitu kulit melepuh ketika terkena sinar matahari. Selain itu, jika getahnya masuk ke dalam mata juga bisa menyebabkan kebutaan.

5. Tread-softly

Tanaman tread-softly (Cnidoscolus stimulosus) berasal dari tenggara Amerika Serikat. Kontak terhadap tanaman dan buahnya bisa menyebabkan rasa sangat perih dan gatal, namun biasanya hanya berlangsung kurang dari satu jam.

Akan tetapi, beberapa orang bisa mengalami perubahan warna kulit selama beberapa hari jika terkena tanaman tersebut.

6. Gympie gympie

Gympie gympie adalah salah satu dari tanaman penyengat asli Australia yang juga ditemukan di Indonesia. Tanaman ini merupakan salah satu yang paling berbahaya di dunia.

Daunnya yang menyengat bisa menyebabkan reaksi alergi yang intens, bahkan terkadang menimbulkan syok anafilaksis. Dampaknya digambarkan seperti dibakar oleh asam, tersengat listrik, tergencet tangan raksasa, dan bisa terasa sampai berbulan-bulan.

Ada banyak orang yang menyatakan rasa sakitnya meningkat selama bertahun-tahun sesudahnya. Para ilmuwan yang bekerja di sekitar pohon ini harus memakai pakaian pelindung tebal, respirator, dan mengonsumsi pil antihistamin untuk menjaga diri mereka.

7. Pain bush

Tanaman pain bush juga dikenal sebagai poison ivy Afrika. Sesuai namanya, tanaman ini berasal dari Afrika Selatan.

Getah pain bush mengeluarkan bahan kimia bernama heptadecyl catechols. Getahnya bisa berubah menjadi hitam jika dikeringkan.

Namun, jika terkena getah tersebut orang bisa mengalami ruam bengkak dan melepuh, tapi ada saja orang yang beruntung karena kebal. Gejala menyakitkan di kulit itu juga biasanya reda setelah beberapa hari.

Nah, jangan sampai menyentuh ketujuh tanaman di atas ya detikers. Apalagi gympie gympie!




(nah/kri)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads