Universitas Michigan baru saja mengumumkan informasi penting terkait manuskrip tulisan tangan dari Galileo Galilei. Pihak kampus mengatakan bahwa dokumen ini palsu.
Manuskrip tulisan tangan Galileo ini menjadi salah satu koleksi berharga yang disimpan di Perpustakaan Universitas Michigan. Namun sayangnya menuskrip yang dianggap bersejarah ini tak lain hanyalah dokumen palsu yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Dikabarkan Live Science, sebuah penelitian telah dilakukan oleh seorang profesor sejarah yang ditunjuk pihak Universitas Michigan. Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa dokumen ini palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penelusurannya, profesor tersebut menemukan watermark atau tanda air pada kertas yang digunakan untuk menulis. Tanda air tersebut menunjukkan bahwa kertas diproduksi setelah Galileo meninggal dunia pada 8 Januari 1642. Hal ini membuktikan dokumen yang berasal pada masa setelah itu dapat dipastikan sebagai dokumen palsu.
"Sangat memilukan ketika kami pertama kali mengetahui bahwa (dokumen) Galileo kami sebenarnya bukan Galileo," kata Donna L. Hayward, dekan sementara perpustakaan Michigan.
Asal Usul Manuskrip Galileo
Universitas Michigan sendiri diketahui telah memiliki manuskrip tersebut sejak tahun 1938. Manuskrip yang diyakini sebagai tulisan tangan Galileo ini disumbangkan oleh Tracy McGregor, seorang pengusaha Detroit yang memperoleh dokumen ini di lelang kolektor lain pada tahun 1934.
Menurut Perpustakaan Universitas Michigan, katalog lelang tahun 1934 mengklaim Kardinal Pietro Maffi (1858-1931), Uskup Agung Pisa, telah mengotentikasi manuskrip tersebut dengan membandingkannya dengan surat-surat Galileo lainnya dalam koleksinya.
Bagian atas manuskrip adalah draf surat yang ditulis Galileo sebelum presentasi tentang teleskop baru kepada Doge of Venice pada 1609. Sementara itu, bagian bawah dokumen merupakan satu set catatan bulan-bulan Jupiter.
Salah satu peneliti yang curiga pada manuskrip tersebut adalah Nick Wilding, seorang sejarawan di Georgia State University. Wilding melihat gambar dokumen itu dan curiga ada sesuatu yang salah.
Wilding melihat ada keanehan pada penggunaan tinta, tulisan tangan, dan beberapa pilihan kata untuk dokumen abad ke-17. Wilding mengirim email kepada kurator Perpustakaan Universitas Michigan Pablo Alvarez pada Mei 2022.
Kecurigaan inilah yang kemudian membuat pihak Universitas Michigan melakukan penyelidikan internal. Selang 3 bulan sejak dimulainya penyelidikan, pihak Universitas Michigan menyatakan setuju dengan anggapan Wilding bahwa dokumen ini palsu.
Pelaku pemalsuan dokumen Galileo
Dokumen itu dinyatakan palsu karena tidak terbukti ditulis oleh Galileo. Pelakunya menunjuk pada sosok Tobia Nicotra, seorang pemalsu asal Italia yang beroperasi pada 1920-an dan 1930-an.
Terlebih lagi, universitas tidak dapat menemukan bukti bahwa dokumen Galileo ada sebelum tahun 1930-an. Dengan demikian dokumen ini resmi dinyatakan palsu.
Menurut pernyataan Universitas Michigan, Wilding juga pernah menemukan pemalsuan oleh Nicotra yang serupa yakni pada surat yang diduga berasal dari tahun 1607 dalam koleksi The Morgan Library di New York City.
Galileo Galilei adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan asal Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia memiliki banyak julukan.
Galileo dikenal sebagai bapak astronomi observasional, bapak ilmu fisika modern, bapak metode ilmiah dan bapak ilmu pengetahuan. Hingga kini masih banyak hasil penemuannya yang dimanfaatkan dalam ilmu pengetahuan. Galileo meninggal dunia pada 8 Januari 1642.
(dvs/lus)