Bukan Kakbah, Apa Kiblat Umat Islam yang Pertama Kali?

ADVERTISEMENT

Bukan Kakbah, Apa Kiblat Umat Islam yang Pertama Kali?

Rahma Harbani - detikEdu
Senin, 22 Agu 2022 06:00 WIB
Masjid Al-Aqsa, Kiblat Suci Umat Islam yang Pertama

Masjid Al-Aqsa di Palestina ditutup akibat wabah Corona. Yuk kita lihat masjid yang pernah menjadi kiblat suci umat Islam yang pertama itu.
Masjidil Aqsa sebagai kiblat umat Islam yang pertama kali. (Getty Images/Spencer Platt)
Jakarta -

Kiblat umat Islam yang pertama kali adalah Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem. Dengan kata lain, ada perubahan posisi kiblat sebelum berlaku ketentuan Kakbah atau Masjdiil Haram seperti sekarang.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat pada waktu di Makkah sebelum hijrah mengerjakan sholat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsa. Bahkan, usai sholat lima waktu disyariatkan, Nabi Muhammad SAW yang berada di Madinah Munawwarah tetap menjadikan Masjidil Aqsa sebagai kiblat selama 17 bulan lamanya.

Kiblat atau arah sholat sendiri adalah tempat umat Islam seluruh dunia menghadapkan wajahnya saat beribadah mengharap berkah dan ridho Allah SWT. Perintah menghadapkan wajah ke arah Kakbah saat sholat tertuang dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 144.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ

Artinya: "Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya."

ADVERTISEMENT

Ayat tersebut diturunkan saat Nabi Muhammad SAW tengah melaksanakan sholat Dzuhur di Masjid Bani Salamah dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsa. Sejak ayat itu turun, posisi kiblat dari Masjidil Aqsa berubah ke Masjidil Haram pada Rajab 2 H atau Januari 624 M.

Kenapa Masjidil Aqsa sebagai Kiblat Pertama?

Melansir buku Sejarah Ibadah yang ditulis Syahruddin El-Fikri, ketika Allah SWT mensyariatkan perintah sholat dan Masjidil Aqsa sebagai kiblat, ditujukan untuk menghadap ke tempat yang suci, bebas dari berbagai macam berhala, dan sesembahan.

Sementara, kala itu, Masjidil Haram yang merupakan tempat keberangkatan Rasulullah SAW dalam Isra Mi'raj belum berupa bangunan masjid. Kondisi Masjidil Haram juga masih dipenuhi oleh 309 berhala yang senantiasa disembah oleh orang Arab Jahiliyah.

"Di bawah dominasi kekufuran tersebut, Rasulullah SAW belum bisa menunaikan ibadah sholat di tempat tersebut," demikian keterangan buku terbitan Republika Penerbit tersebut.

Ditambah lagi, bila Rasulullah SAW mengamalkan sholat dengan menghadap Masjidil Aqsa sama artinya dengan kesenangan dari kaum kafir Quraisy. Sebab, hal itu seakan menjadi bentuk dukungan dan pengakuan dari berhala-berhala mereka.

Kenapa Arah Kiblat Berubah?

Perubahan arah kiblat dijelaskan Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 142. Allah SWT berfirman,

سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya: Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?" Katakanlah (Nabi Muhammad), "Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk)."

Syahruddin El-Fikri menafsirkan, perpindahan arah kiblat dimaksudkan bahwa hal sholat bukan semata-mata perihal menghadap Masjidil Haram atau Masjidil Aqsa. Pada dasarnya, sholat ditujukan untuk menghadapkan diri pada Allah SWT.

Di sisi lain, mengutip dari situs AboutIslam, perubahan arah kiblat dilakukan akibat adanya konflik yang terjadi antara muslim dengan kelompok yang menentang ajaran Islam. Kelompok tersebut menganggap ajaran Islam sama dengan mereka karena arah dan cara ibadah yang serupa.

Teori tersebut ini dimanfaatkan mereka untuk menyebarkan keraguan dan kabar tidak baik terkait Islam pada masyarakat umum. Belum lagi, kelompok mereka juga dikisahkan ingin mengajak Nabi Muhammad SAW bergabung.

Sekitar 16-17 bulan Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk menghadap ke Masjidil Haram melalui ayat yang diturunkanNya yakni surah Al Baqarah ayat 144. Sejak saat itulah umat muslim menggunakan Masjidil Haram sebagai kiblat hingga sekarang.

Sebab itu pula, Masjidil Aqsa disebut sebagai kota suci ketiga dalam Islam setelah Makkah dan Madinah. Salah satu situs suci dalam Islam tersebut memang tercatat dalam sejarah pernah menjadi kiblat umat Islam yang pertama kali.




(rah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads